Abstract:
Peningkatan anggaran yang besar pada pembangunan proyek konstruksi gedung di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat diarahkan untuk memberikan hasil konstruksi yang berkualitas sesuai amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017. Dalam upaya peningkatan kualitas pembangunannya terdapat permasalahan yaitu : administrasi keuangan, rendahnya mutu pekerjaan, pelaksanaan belum tepat waktu, serta belum tepat biaya. Selain itu buruknya asistensi pengelolaan proyek dari penyedia jasa pengawasan. Pengelolaan proyek konstruksi dengan menggunakan sistem manajemen konstruksi menjadikan konsultan manajemen konstruksi sebagai wakil pengguna jasa pada setiap tahapan proyek konstruksi bangunan gedung berskala besar. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna jasa dari kinerja layanan berdasarkan tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan konstruksi. Persepsi dikumpulkan dari pengguna jasa konstruksi di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Jakarta. Kinerja konsultan pada tahap perencanaan sudah baik, namun pada tahap konstruksi masih menunjukkan kinerja cukup baik. Berdasarkan perhitungan indeks kepuasan pengguna jasa menunjukkan bahwa pengguna jasa konstruksi pada lingkup pekerjaan gedung di lingkungan Cipta Karya dan Penyediaan Perumahan tidak puas terhadap kinerja konsultan manajemen konstruksi pada tahap konstruksi. Sedangkan pada tahap perencanaan, kepuasan pengguna jasa terjadi pada variabel tingkat partisipasi dalam mengelola perencanaan teknis proyek. Berdasarkan analisa kesenjangan (GAP), pada tahap perencanaan kesenjangan terbesar terjadi pada variabel kualitas personil dan pada tahap konstruksi kesenjangan terbesar terjadi pada variabel informasi layanan, kualitas personil dan kuaitas pemeriksaan data. Analisis kuadran menunjukkan faktor-faktor yang harus diperbaiki dan ditingkatkan kinerjanya konsultan manajemen konstruksi antara lain berkaitan dengan informasi layanan, kualitas personil, kualitas pengawasan konstruksi, kualitas komunikasi dan kualitas pemeriksaan data.