Abstract:
Indonesia memiliki hubungan yang spesial dengan Belanda. Kolonialisasi yang dilakukan Belanda di Indonesia berpengaruh terhadap terjadinya akulturasi budaya di masyarakat. Berbagai fenomena yang terjadi mempengaruhi hubungan bilateral kedua negara memberi berdampak terhadap persepsi negatif masyarakat Belanda terhadap Indonesia. Dalam meningkatkan citra positif Indonesia, dilakukan diplomasi publik melalui gastrodiplomasi. Gastrodiplomasi dipilih karena KBRI Den Haag melihat potensi dengan popularitas kuliner Indonesia yang tinggi di Belanda. Gastrodiplomasi membuka peluang untuk meningkatkan persepsi positif Indonesia dan berdampak baik terhadap aktivitas pariwisata dan perdagangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis upaya-upaya diplomasi publik Indonesia melalui gastrodiplomasi di Belanda. Upaya-upaya gastrodiplomasi Indonesia dilakukan melalui penyelenggaraan acara pameran dan festival makanan, serta melalui lokakarya dan kompetisi memasak. Dalam penelitian ini dianalisis menggunakan konsep diplomasi multi-jalur dalam meninjau peranan aktor-aktor terkait. Gastrodiplomasi Indonesia di Belanda melibatkan aktor-aktor non-negara terutama organisasi masyarakat, perusahaan dan media massa. Media massa masih kurang berperan secara signifikan dalam pelaksanaan gastrodiplomasi Indonesia. Peranan media dapat ditingkatkan melalui kerjasama dengan media lokal agar dapat meningkatkan jangkauan masyarakat.