Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana pengaruh dilema aliansi
Amerika Serikat dan Jepang terhadap rekonseptualisasi pasifisme di Jepang dengan
menggunakan model longitudinal dan pendekatan naratif. Rekonseptualisasi
pasifisme di Jepang mengimplikasikan semakin menurunnya intensitas one-country
pacifism dan reinterpretasi Pasal Sembilan yang semakin fleksibel. Dalam
penulisan kualitatif ini, didapatkan hasil penelitian bahwa risiko entrapment dan
rendahnya kekuatan tawar Jepang dalam dilema aliansi AS-Jepang mempengaruhi
rekonseptualisasi pasifisme di Jepang. Simpulan tersebut dapat diperoleh dengan
memetakan permasalahan pada kerangka teoretis Glenn Snyder mengenai Dilema
Aliansi. Konsep “dilema aliansi” merujuk pada dua opsi yang dapat dipilih oleh
negara untuk menghindari risiko tertentu dalam aliansi, yakni: strategi “C” (bekerja
sama) dan strategi “D” (membelot). Berdasarkan analisa, akan diketahui bahwa
Jepang lebih condong memilih strategi “C” karena faktor ketergantungan yang
tinggi pada AS. Akhirnya, posisi kekuatan tawar yang lebih rendah dari AS dan
risiko entrapment sebagai prospektif buruk dalam strategi “C” akan menjadi
penjelasan, dengan mengaitkannya pula pada Konsep James D. Morrow mengenai
Otonomi dan Keamanan.