Abstract:
Indonesia dan Jepang merupakan negara yang memberdayakan soft powernya
seperti budaya dan masyarakat demi mencapai kepentingan nasional. Sebagai
instrumen utama adalah diplomasi publik dan diplomasi budaya, keduanya
menjadikan penduduk lokal sebagai aktor utama dalam menjalankan pertukaran
kebudayaan sebagai dasar setiap kegiatannya. Salah satu contoh kegiatan tersebut
adalah Jenesys 2.0 Batch Media pada tahun 2014. Penelitian ini membahas
tentang pengaruh implementasi program tersebut dalam menjalankan pertukaran
kebudayaan demi mencapai kesepahaman bersama terkait citra negara. Selain itu,
juga dibahas mengenai pemberdayaan pemuda pemudi asal Indonesia dan
penduduk lokal sebagi tokoh utama proses tersebut. Tujuannya adalah untuk
menjawab pertanyaan penelitian "Bagaimana implementasi program Jenesys 2.0
batch media sebagai bagian dari kerangka diplomasi budaya Jepang terhadap
Indonesia pada tahun 2014?". Pertanyaan tersebut dijawab menggunakan
persepktif -liberalisme sehubungan dengan peran aktor non negara dalam
hubungan diplomasi, konsep implementasi dan kepentingan nasional terkait citra
negara, serta teori diplomasi publik dan diplomasi budaya sebagai dasar utama
program. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa respon peserta terhadap
pengalaman nyata selama menjalani Jenesys 2.0 batch media merupakan faktor
penting yang dapat meningkatkan citra negara. Interaksi dengan penduduk lokal
serta partisipasi dalam kegiatan kebudayaan memperlihatkan daya tarik Jepang
sehingga pandangan peserta mengenai negara semakin baik. Selain itu, tindakan
konkrit terkait penyebaran informasi mengenai Jepang setelah kembali ke
Indonesia juga membawa pengaruh besar terhadap hal tersebut.