Abstract:
Tragedi 1965 tidak pernah secara gamblang didiskusikan. Gerakan 30 September atau Gestapu atau sering dikenal dengan G30S/PKI adalah sebuah gerakan kudeta yang tidak jelas siapa dalang dibaliknya, meskipun peristiwa itu berlangsung 52 tahun lalu. International People’s Tribunal 1965 berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kejahatan terhadap kemanusiaan yang dibungkam oleh rezim Orde Baru sejak 1960-an. Melalui tribunal ini, Indonesia diharapkan akan mengusut dan menghilangkan impunitas yang sudah terjadi lebih dari setengah abad. Media internasional dan nasional mengulas seputar pengadilan rakyat yang dilaksanakan pada tahun 2015, termasuk CNNIndonesia.com. Penelitian ini melihat bagaimana pembingkaian CNNIndonesia.com dalam mengulas berita mengenai tribunal tersebut.
Teori serta konsep yang digunakan adalah post-positivisme untuk menjelaskan keadaan fakta sejarah Gestapu yang multidimensional dan multiinterpretasi, serta hyperreality yang menunjukkan tidak ada realitas yang benar. Kemudian, konsep komunikasi internasional dan media baru digunakan untuk menjelaskan proses CNNIndonesia.com memperoleh dan menyebarkan berita yang dipaparkan. Sedangkan, analisis framing digunakan untuk memahami pembingkaian berita yang dimuat.
Pada penelitian ini, ditemukan adanya indikasi bahwa CNNIndonesia.com memiliki ketertarikan khusus untuk membahas lebih jauh mengenai International People’s Tribunal 1965. Hal itu pun terlihat dari pembingkaian berita yang dilakukan oleh CNNIndonesia.com melalui beberapa perangkat framing pada analisis framing yang dikemukakan oleh Pan dan Konsicki.