dc.description.abstract |
Russia dan NATO selalu melihat satu dan lainnya sebagai musuh. Dimana NATO melakukan pelebaran anggota ke Eropa Timur dan Ukraina, Russia melihatnya sebagai ancaman bagi mereka. Pengambilalihan Crimea oleh Russia membuktikan seberapa serius mereka melihat NATO sebagai ancaman. Pengambilalihan itu sendiri dianggap sebagai hal terkutuk oleh NATO dan mereka berjanji akan membantu Ukraina. Skripsi ini ditulis untuk mengerti kekuatan Russia dan NATO dan bagaimana mereka akan mengimbangi satu sama lain (balance of power).
Skripsi ini menggunakan konsep okupasi, balance of power, dan hegemoni regional untuk menganalisis data. Russia terbukti melakukan okupasi militer dalam pengambilahian Crimea, dimana mereka menggunakan kekuatan militer. Waltz berpendapat bahwa semua gerakan yang dilakukan oleh Negara itu untuk melindungi diri mereka sendiri, dan balance of power terjadi walau mereka tidak bermaksud untuk melakukannya Marsheimer berpendapat bahwa semua ini merupakan tentang power, tentang menambah kekuatan agar tidak diserang oleh pihak lain dan menjadi hegemoni di region itu.
Fakta penggunaan kekuatan militer oleh Russia mendorong respond dari NATO, dimana mereka berjaji akan membantu Ukraina. Dari respon NATO yang berjanji untuk membantu Ukraina dan meminta bantuan dari anggotanya, cukup mudah untuk menyipulkan bahwa Russia berhasi menjadi hegemon di Eropa Timur. |
en_US |