Abstract:
Penyerangan Charlie Hebdo oleh kelompok radikal Islam atas kontroversi publikasinya menjadi momentum utama perubahan pandangan dan sikap pemerintah serta bangsa Perancis terhadap umat Muslim dalam negeri. Fenomena ini dikaitkan dengan perkembangan intensitas Islamophobia di Perancis, yakni kecenderungan anti-Islam atau anti-Muslim di berbagai aspek. Dalam menjawab pertanyaan penelitian, “Bagaimana penguatan identitas antara masyarakat Muslim dan non-Muslim mendorong perkembangan intensitas Islamophobia di Perancis: Studi kasus penyerangan Charlie Hebdo?” peneliti melakukan analisa terhadap sejumlah kartun yang diterbitkan oleh Charlie Hebdo. Peneliti menganalisa fenomena ini dengan menggunakan konsep Islamophobia, terorisme, identitas, multikulturalisme, dan kebebasan berekspresi. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan studi kasus, serta analisa semiotika untuk hasil penelitian yang komprehensif. Penelitian ini mendeskripsikan latar belakang negara dan konteks yang mengkonstruksi terjadinya perkembangan intensitas Islamophobia di kalangan Bangsa Perancis.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa penguatan identitas antara kelompok masyarakat Muslim dan non-Muslim mendorong terjadinya perkembangan Islamophobia di Perancis. Penguatan identitas ini terjadi melalui serangkaian histori yang panjang mulai dari masuknya imigran dalam jumlah besar ke Perancis hingga kontroversi penyerangan teroris yang melanggar nilai-nilai peradaban. Penelitian ini ditujukan untuk memperdalam studi ilmu hubungan internasional, terutama mengenai regionalisme Perancis, Islamophobia, dan terorisme internasional.