Abstract:
Salah satu tanggung jawab auditor ialah memberikan keyakinan yang wajar bahwa laporan keuangan perusahaan telah bebas dari salah saji yang material. Meskipun demikian, proses audit tidak lepas dari yang risiko audit. Salah satu penyebab meningkatnya risiko audit adalah kegagalan auditor dalam mengumpulkan bukti audit yang cukup dan memadai.
Proses audit yang memadai harus didukung pula oleh bukti audit yang cukup dan memadai. Tahap planning merupakan tahap pertama dari rangkaian proses audit dan merupakan tahap penting yang harus diperhatikan oleh auditor karena tahap ini memampukan auditor untuk dapat mengumpulkan bukti audit yang cukup dan memadai, memastikan biaya audit yang wajar, dan menghindari kesalahpahaman dengan klien. Pada tahap ini, auditor akan melaksanakan prosedur risk assessment yang cukup untuk memberikan dasar yang memadai untuk dapat mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material dan merancang prosedur audit selanjutnya. Risiko salah saji material terdiri atas dua komponen, yaitu inherent risk dan control risk.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu sebuah metode penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang menggambarkan karateristik seseorang, kejadian, atau situasi mengenai objek yang diteliti dan kemudian dianalisis serta disajikan sebingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan perusahaan yang sebenarnya. Pada penelitian ini, data primer diperoleh melalui wawancara pada divisi internal audit, dan data sekunder diperoleh melalui textbook. Objek dari penelitian ini adala PT GarudaFood Putra Putri Jaya.
Inherent risk GarudaFood ditetapkan pada tingkat rendah. Penilaian dilakukan atas pemahaman terkait masing-masing faktor yang mempengaruhi inherent risk, yaitu pemahaman atas bisnis dan industri, hasil audit tahun sebelumnya, pihak-pihak berelasi, transaksi yang tidak rutin dan kompleks, judgement dalam pencatatan saldo dan transaksi, dan faktor terkait kecurangan pada laporan keuangan dan pencurian aset. Berdasarkan informasi mengenai efektivitas pengendalian internal yang dinilai dari lima indikator sesuai dengan komponen COSO Internal Control - Integrated Framework, maka ditetapkan tingkat control risk pada GarudaFood pada tingkat rendah. Inherent risk dan control risk berbanding lurus dengan jumlah bukti audit. Tingkat inherent risk dan control risk yang rendah pada GarudaFood juga menunjukan bahwa jumlah bukti audit yang dikumpulkan dapat dikurangi.