Abstract:
Indonesia sebagai negara yang memiliki beragam sumber daya alam, memiliki satu industri dengan potensi yang luar biasa yaitu industri batu berharga berlian. Industri batu berharga dan perhiasan mulai menunjukkan jati dirinya di tanah air. Hal ini didukung dengan pernyataan Kementrian Perindustrian Republik Indonesia bahwa baik nilai industri dan minat masyarakat akan produk batu berharga semakin meningkat. Industri batu berharga berlian memerlukan modal finansial dan teknikal yang tinggi sehingga perusahaan yang bergerak di dalamnya harus dapat menjaga kelangsungan usaha agar investasi besar yang telah dilakukan tidak merugi. Untuk dapat bertahan, perusahaan dituntut untuk dapat selalu beradaptasi terhadap perkembangan yang ada dengan memberikan nilai yang tepat bagi konsumen. Untuk dapat mencapai hal tersebut, perusahaan memerlukan stategi pemasaran yang tepat. Dengan kata lain, fungsi pemasaran memiliki peran yang sangat signifikan bagi perusahaan industri ini.
Fungsi pemasaran memiliki tanggung jawab yang luas, salah satunya adalah merumuskan strategi pemasaran produk mereka. Strategi pemasaran dapat mengikuti acuan baku berupa empat atribut yang harus diperhatikan dalam memasarkan produk perusahaan. Keempat atribut tersebut dikenal dengan nama bauran pemasaran. Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang dapat dikendalikan oleh perusahaan dan dibuat untuk menghasilkan respon yang diinginkan dari target pasar mereka. Bauran pemasaran terdiri atas penentuan produk, harga, tempat, dan teknik promosi.
Pemeriksaan operasional dapat dilakukan untuk menentukan efektivitas suatu bauran pemasaran. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk studi kasus pada PT Indo Wisata Permata (IWP) yang merupakan sebuah pusat pengolahan berlian dan galeri berlian di Bandung. Dalam memasarkan produknya, IWP belum didukung dengan bauran pemasaran yang baik. Pemeriksaan operasional pada penelitian ini dilakukan dengan metode dekriptif analitis dengan cara mengidentifikasi permasalahan berkenaan dengan fungsi pemasaran dan lalu dianalisis. Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik yaitu wawancara, observasi, analisis dokumen, dan penyebaran kuesioner. Data yang telah diperoleh diolah menggunakan teknik pengolahan data kualitatif dan kuantitatif.
Berdasarkan hasil pemeriksaan operasional yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa fungsi pemasaran IWP berkenaan dengan bauran pemasaran belum efektif. Atribut bauran pemasaran yang memiliki kelemahan paling signifikan adalah atribut produk dan promosi. Produk IWP belum dapat menangkap tren dan menyediakan keinginan target pasar mereka. Hal tersebut disebabkan karena IWP tidak pernah melakukan riset pasar yang mumpuni. Berbagai teknik promosi yang digunakan IWP juga belum dapat mendatangkan konsumen potensial dengan maksimal. Delegasi tanggung jawab fungsi pemasaran yang kurang sesuai juga menjadi salah satu permasalahan utama yang ditemukan. Kelemahan-kelemahan tersebut berdampak pada penjualan yang stagnan bahkan terindikasi terus menurun. Oleh sebab itu, dengan dilakukannya pemeriksaan operasional dapat diperoleh rekomendasi yang dapat digunakan pihak manajerial IWP untuk menanggulangi permasalahan yang ada dalam rangka pengembangan berkelanjutan.