Abstract:
Pakaian (sandang) merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari manusia. Hal ini menyebabkan bisnis pakaian di Indonesia semakin banyak dan berkembang. Aktivitas produksi adalah aktivitas yang paling penting bagi perusahaan konveksi dan printing. Ketepatan waktu produksi yang tidak tercapai dapat menurunkan kepercayaan dari pelanggan sehingga daya saing dan pendapatan perusahaan menurun. Oleh karena itu, dibutuhkan peran pemeriksaan operasional untuk mengidentifikasi aktivitas produksi yang tidak efektif dan tidak efisien dan mengetahui penyebab masalah keterlambatan waktu produksi.
Pemeriksaan operasional dilakukan untuk mengidentifikasi masalah perusahaan dan penyebab masalah tersebut sehingga peneliti dapat memberikan rekomendasi. Pemeriksaan operasional dilakukan pada aktivitas produksi perusahaan. Produksi adalah kegiatan yang mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa. Produksi harus dilaksanakan dengan efektif dan efisien yaitu tepat waktu serta kualitas dan kuantitas yang dihasilkan sesuai dengan permintaan pelanggan. Pemeriksaan operasional terhadap aktivitas produksi dan operasi dilakukan untuk memastikan bahwa aktivitas produksi dan operasi berjalan dengan efektif, efisien, dan ekonomis, mengidentifikasi kelemahan, dan menentukan tindakan korektif.
Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode studi deskriptif yaitu metode penelitian yang dirancang untuk mengumpulkan data yang menggambarkan karakteristik orang, kejadian, atau keadaan. Peneliti menggunakan data primer dan sekunder dalam penelitian. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah studi lapangan dan studi literatur. Data tersebut lalu diolah dengan menganalisis faktor-faktor yang menghambat ketepatan waktu produksi dan menghitung biaya yang timbul akibat tidak tercapainya ketepatan waktu produksi seperti biaya lembur karyawan dan biaya perbaikan produk cacat. Dari pengolahan data yang dilakukan, peneliti memperoleh temuan yang dikembangkan dengan lima atribut pemeriksaan operasional untuk diambil kesimpulan dan saran atas penelitian yang dilakukan.
CV Capro merupakan perusahaan yang bergerak di bidang digital printing textile dan memproduksi kaos oblong, kaos jersey, jaket, kemeja, topi, tas, goodie bag, dan sepatu. Peneliti menemukan bahwa CV Capro mengalami masalah pada ketepatan waktu produksi yang terhambat pada penyelesaian pakaian jersey. Hal tersebut menyebabkan CV Capro terpaksa membayar biaya lembur karyawan untuk mengejar target waktu penyelesaian pesanan sebesar Rp2.538.000,00 pada bulan November 2017 dan Rp1.572.000,00 pada bulan Desember 2017 dan biaya perbaikan produk cacat sebesar Rp9.127.991,90 selama bulan Juni-November 2017. Faktor-faktor yang menghambat ketepatan waktu produksi terdiri dari 25% manpower, 50% method, 5% machine, dan 20% material. Selain itu, terdapat temuan yaitu dokumen perusahaan yang kurang memadai dan sarana fisik kegiatan produksi di pabrik dan maklun jahit yang kurang memadai. Berdasarkan temuan dan faktor penyebabnya, peneliti memberikan rekomendasi kepada CV Capro yaitu pengawasan yang lebih terhadap karyawan, pemberian sanksi, merekrut tenaga kerja kontrak, menyebarkan iklan lowongan kerja di sekolah dan surat kabar, melakukan kerjasama dengan perusahaan konveksi, membuat prosedur baku dan dokumen yang tertulis, membuat laporan kinerja, mengadakan pelatihan dan meeting secara berkala, membuat perjanjian resmi dengan maklun jahit, menambah stok minimum bahan baku, memperbaiki dan melakukan maintenance terhadap mesin cutting, mencari supplier bahan baku dan maklun jahit alternatif, dan melakukan penataan ulang sarana
pabrik.