Identifikasi risiko fiskal dalam anggaran pendapatan dan belanja negara

Show simple item record

dc.contributor.author Wijaya, Miryam B.L.
dc.contributor.author Mokoginta, Ivantia Savitri
dc.date.accessioned 2017-01-20T07:26:43Z
dc.date.available 2017-01-20T07:26:43Z
dc.date.issued 2014
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/624
dc.description Research Report - Humanities and Social Science (Vol.1 2015) en_US
dc.description.abstract Keberlanjutan fiskal menjadi topik hangat akibat krisis yang melanda Asia pada tahun 1997-1998 dan kemudian negara-negara maju di Amerika, Eropa dan Asia pada tahun 2008. Keberlanjutan fiskal yang mengarah kepada krisis fiskal bukan hanya masalah bagi negara sedang berkembang. Berdasarkan literatur tentang risiko fiskal yang dikembangkan oleh Brixi (2001) dan Cottarelli (2014), dan telaah dokumen Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia berbagai tahun, ditemukan bahwa walaupun rasio utang terhadap PDB hanya 26,15%, namun risiko fiskal di APBN Indonesia telah meningkat. Kewajiban kontijen pemerintah telah makin meluas cakupannya, demikian juga kewajiban mandatoris. Kedua hal tersebut membuat ruang gerak fiskal menjadi sangat terbatas, yang dapat memunculkan risiko lebih lanjut berupa turunnya kemampuan pemerintah untuk menjalankan fungsi stabilisasi, distribusi, dan alokasi. en_US
dc.publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNPAR en_US
dc.title Identifikasi risiko fiskal dalam anggaran pendapatan dan belanja negara en_US
dc.type Research Reports en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account