Abstract:
Perusahaan yang bergerak di sektor makanan dan minuman mempunyai masalah pokok yaitu tersedianya bahan baku untuk memproduksi bahan makanan dan minuman. Namun agar bahan baku untuk memproduksi makanan dan minuman dapat tersedia, perusahaan di sektor makanan dan minuman menghadapi beberapa masalah seperti harga bahan baku yang mahal atau fluktuatif. Masalah yang dihadapi oleh perusahaan dapat diatasi dengan adanya manajemen risiko yang baik di perusahaan, oleh karena itu perusahaan harus menerapkan manajemen risiko sehingga perusahaan dapat going concern.
Setiap perusahaan membutuhkan sistem informasi akuntansi yang baik untuk dapat mengolah segala informasi yang ada di perusahaan. Dalam internal control terdapat beberapa kerangka kerja, salah satunya COSO’s Enterprise Risk Management. Perusahaan yang menerapkan COSO’s Enterprise Risk Management dengan baik dapat membantu perusahaan untuk mengendalikan risiko sehingga perusahaan dapat tetap going concern.
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan data, menganalisis data, sehingga dapat memberikan suatu gambaran atas objek yang diteliti dan pada akhirnya dapat ditarik sebuah kesimpulan. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah dokumentasi dengan memanfaatkan data sekunder. Data sekunder pada penelitian ini adalah annual report dari 10 perusahaan yang bergerak di sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hampir seluruh perusahaan yang diteliti menerapkan kerangka pengendalian intern COSO’s Enterprise Risk Management. Beberapa komponen yang terdapat pada COSO’s Enterprise Risk Management berhubungan dengan kriteria going concern, sehingga sebaiknya perusahaan menerapkan seluruh komponen COSO’s Enterprise Risk Management yang ada agar perusahaan dapat memenuhi kriteria going concern dan mencapai tujuan perusahaan.