Abstract:
Modal dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Hal tersebut dibuktikan dari permintaan modal yang terus meningkat. Perusahaan dapat memperoleh pembiayaan baik dari pasar modal maupun bank. Selain mempertimbangkan sumber pembiayaan dalam memperoleh modal, perusahaan harus mempertimbangkan kombinasi pendanaan yang digunakan (atau disebut dengan struktur modal). Rasio DER perusahaan akan menjadi pertimbangan investor dalam melakukan investasi. Berdasarkan fenomena tersebut, penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal.
Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi cenderung memiliki laba yang tinggi, sehingga dapat mengurangi penggunaan utang sebagai modal. Ukuran perusahaan yang tinggi cenderung memiliki risiko kebangkrutan yang tinggi, sehingga perusahaan dapat menggunakan lebih banyak utang sebagai modal. Non-debt tax shields dapat menjadi substitusi beban bunga sebagai perlindungan pajak, sehingga dapat mengurangi penggunaan utang. Perusahaan yang mengharapkan pajak penghasilan yang rendah akan menggunakan lebih banyak utang karena beban bunga dapat menjadi pengurang pajak.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah hypothesis testing. Variabel independen yang diteliti adalah profitabilitas, ukuran perusahaan, non-debt tax shields, dan pajak penghasilan, sedangkan variabel dependen berupa struktur modal. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang diakses melalui website www.idx.co.id. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode nonprobability sampling. Penelitian ini menggunakan 31 perusahaan property dan real estate dengan periode penelitian dari tahun 2012 hingga 2016 sebagai sampel. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Sebelum melakukan uji hipotesis, peneliti melakukan uji asumsi klasik berupa uji normalitas, autokorelasi, heteroskedastisitas, dan multikolonieritas untuk menentukan apakah model regresi penelitian layak untuk diuji. Uji hipotesis dilakukan dengan uji statistik F, uji statistik t, dan uji koefisien determinasi (R2).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas, non-debt tax shields, dan pajak penghasilan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap struktur modal, sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan diduga disebabkan oleh penurunan penjualan, sehingga laba menjadi tidak terlalu besar. Ukuran perusahaan diukur dengan total aset. Perusahaan property dan real estate memiliki banyak aset yang cocok digunakan sebagai jaminan utang, sehingga semakin banyak aset perusahaan property dan real estate yang dapat dijadikan jaminan utang, perusahaan akan cenderung menggunakan lebih banyak utang. Non-debt tax shields tidak berpengaruh signifikan diduga terjadi karena hanya sebagian kecil dari total aset perusahaan yang merupakan aset tetap yang didepresiasi. Oleh sebab itu, beban depresiasi yang dapat digunakan sebagai tax benefit rendah. Pajak penghasilan tidak berpengaruh signifikan diduga disebabkan oleh faktor lain seperti kompensasi kerugian dan beban pajak final. Secara simultan, profitabilitas, ukuran perusahaan, non-debt tax shields, dan pajak penghasilan berpengaruh terhadap struktur modal. Bagi investor atau calon investor yang hendak menanamkan modal pada perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambah atau mengganti variabel yang diteliti, serta menambah jumlah sampel dan periode penelitian.