Abstract:
Sekarang ini, dunia usaha sudah diindikasikan oleh banyaknya persaingan. Kondisi dunia usaha yang seperti inilah yang bisa menjadi salah satu sumber tantangan bagi perusahaan dari banyaknya sumber tantangan yang ada. Oleh karena adanya berbagai tantangan tersebut, maka pelaku bisnis harus memperhatikan efisiensi dari kegiatan operasional perusahaan. Salah satunya dengan cara mencegah praktik kecurangan (fraud). Fraud dapat dicegah atau ditemukan dengan adanya pengendalian internal yang baik dalam perusahaan. Untuk menilai signifikansi risiko fraud dan pengendalian internalnya dibutuhkan prosedur fraud risk assessment.
Prosedur fraud risk assessment dapat dilakukan dengan cara melakukan inquiry ke perusahaan, observasi kegiatan perusahaan, dan melakukan analytical procedure. Tahap yang dilakukan adalah dengan mengidentifikasi fraud risk factor berdasarkan fraud triangle, menilai signifikansi dari fraud risk yang teridentifikasi dalam bentuk fraud risk register, dan menganalisa risiko signifikan melalui evaluasi desain serta implementasinya.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian deskriptif analitis. Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, kuesioner, dokumentasi, dan studi pustaka. Objek penelitian dalam skripsi ini adalah risiko fraud signifikan pada siklus penjualan dan penerimaan kas di CV.CKL. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1998 hingga sekarang dan merupakan perusahaan manufaktur yang memroduksi dan menjual cat tembok.
Berdasarkan hasil pelaksanaan fraud risk assessment, dapat disimpulkan perusahaan memiliki risiko fraud signifikan yang dapat memicu terjadinya kecurangan, yaitu perusahaan mengalami kenaikan volume penjualan yang signifikan secara tiba-tiba sebelum akhir tahun, terjadi perangkapan fungsi antara bagian akuntansi dan keuangan, perusahaan memiliki arus kas negatif atau positif yang tidak meningkat sehingga berpotensi menimbulkan kurangnya arus kas yang dibutuhkan perusahaan. Akan tetapi, perusahaan memiliki pengendalian internal untuk menemukan dan memitigasi risiko fraud tersebut, yaitu pemilik melakukan pemeriksaan ulang dokumen dan rekapitulasi, transaksi material dilakukan secara non-tunai, pemilik perusahaan melakukan pengawasan dan evaluasi secara berkala, dokumen dipranomori, independence balancing, monthly statement, pemisahan fungsi recording dan custody dengan authorization, sales manager melakukan pemeriksaan berkala atas saldo piutang dan akumulasinya. Melalui penelitian ini, penulis memberikan saran, yaitu sebaiknya terdapat pemisahan fungsi antara recording dengan custody pada kas, menyimpan dokumen pada tempat yang aman, mengimplementasikan rotasi kerja, melakukan background check saat perekrutan karyawan, dan memberikan informasi tambahan terkait batas maksimal pembayaran tunai pada setiap bon penjualan.