Abstract:
Laba seringkali digunakan untuk menilai keberhasilan sebuah perusahaan. Laba juga digunakan perusahaan untuk mengembangkan dan menjaga keberlangsungan usahanya (going concern). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi laba perusahaan, yaitu kuantitas barang yang terjual, biaya tetap, biaya variabel dan harga jual. Dalam usahanya mencapai target laba yang diharapkan, perusahaan harus dapat menentukan seberapa besar kuantitas yang harus dijual agar laba yang diharapkan dapat tercapai, di samping memperhatikan faktor-faktor lain seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Untuk melihat hubungan antar berbagai faktor tersebut, perusahaan dapat dibantu oleh sebuah metode analisis yaitu cost volume profit analysis. Hal tersebut yang menarik perhatian penulis dalam melakukan penelitian yang berjudul “Peran Cost Volume Profit Analysis dalam Membantu Perusahaan Mencapai Target Laba yang Diharapkan (Studi Kasus Pada PT.SDP di Bandung)”.
Cost volume profit analysis membantu manajemen dalam melihat pengaruh pada laba akibat jumlah unit yang terjual, harga jual, biaya variabel dan tetap. Dengan menggunakan cost volume profit analysis perusahaan dapat mengetahui besarnya volume penjualan yang harus tercapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian dan agar target laba yang diinginkan dapat tercapai. Dengan cost volume profit analysis juga perusahaan dapat mengetahui batas seberapa banyak penjualan dapat berkurang agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Cost volume profit analysis juga membantu perusahaan untuk mengetahui seberapa banyak perusahaan harus menjual produknya, agar laba tetap tercapai, apabila terjadi berbagai perubahan pada faktor-faktor yang mempengaruhi laba.
Metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis adalah metode penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan data sehubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas terhadap objek yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang diakukan adalah dengan melakukan penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Penelitian lapangan yang dilakukan penulis adalah berupa observasi langsung proses produksi di PT. SDP dan melakukan wawancara dengan pemilik, bagian keuangan, manajer dan bagian produksi. Penulis melakukan studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan teori dari berbagai buku dan literatur mengenai cost volume profit analysis.
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan pada PT.SDP, diketahui bahwa perusahaan belum menerapkan cost volume profit analysis dalam usahanya mencapai target laba yang diharapkan. Dengan menggunakan cost volume profit analysis, dapat diketahui bahwa break even point perusahaan adalah sebesar Rp246.420.680.607 (17.343.848 unit) untuk 7 jenis produk yang dihasilkan dan margin of safety perusahaan adalah sebesar 18%. Untuk tahun 2017, perusahaan menginginkan laba sebesar Rp10.529.738.414. Berdasarkan perhitungan penulis menggunakan cost volume profit analysis, agar perusahaan mencapai target laba, perusahaan harus menjual sebanyak 11.758.777 unit produk ukuran gallon, pail sebanyak 4.489.715 unit, wallfiller sebanyak 213.796 unit, kilogram sebanyak 641.388 unit, liter sebanyak 427.592 unit, 2,5 liter sebanyak 2.993.143 unit, dan bocan sebanyak 427.592 unit atau pendapatan yang harus didapatkan adalah sebesar Rp297.685.203.173. Berbagai perubahan pada faktor-faktor yang mempengaruhi laba, menyebabkan perubahan jumlah unit yang harus dijual oleh perusahaan agar perusahaan tetap mencapai target labanya. Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan, penulis menyarankan agar PT.SDP menggunakan cost volume profit analysis agar manajemen dapat mengambil keputusan yang lebih akurat terkait pencapaian target laba perusahaan. Selain itu penulis menyarankan agar perusahaan memperluas pangsa pasarnya ketika berbagai perubahan menuntut perusahaan harus menjual produk dengan kuantitas yang lebih banyak agar target laba yang diharapkan dapat tercapai.