Abstract:
Dewasa ini, merambahnya usaha laudry di perkotaan membuat persaingan semakin ketat. Hal
ini menuntut perusahaan untuk terus melakukan inovasi dan perbaikan agar dapat bertahan
dalam persaingan. Salah satu cara untuk terus bertahan dalam persaingan adalah dengan
menerapkan aktivitas pengendalian pada siklus pendapatan. Prosedur pada siklus pendapatan
membutuhkan aktivitas pengendalian untuk meminimalisasi risiko-risiko yang mungkin dapat
mengurangi efektivitas dari siklus pendapatan.
Siklus pendapatan terdiri atas beberapa aktivitas yaitu penerimaan pesanan, pengiriman
barang, penagihan, dan penerimaan kas. Pada penelitian ini penulis membahas mengenai
penerapan aktivitas pengendalian pada setiap aktivitas dalam siklus pendapatan. Aktivitas
pengendalian yang diterapkan pada penelitian ini yaitu, otorisasi yang tepat atas transaksi dan
aktivitas, pemisahan fungsi, perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan, pengamanan
aset, catatan dan data serta pemeriksaan independen terhadap kinerja.
Penelitian ini menggunakan metode descriptive study. Descripstive study merupakan
metode yang dirancang untuk mengumpulkan data yang mendeskripsikan karakteristik dari
seseorang, kejadian, atau situasi yang sedang diteliti. Penulis menggunakan dua teknik
pengumpulan data penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan
dilakukan dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan aktivitas pengendalian.
Penelitian lapangan dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Objek
penelitian penulis adalah perusahaan Clean Up Laundry.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis menemukan bahwa penerapan
aktivitas pengendalian pada perusahaan Clean Up Laundry belum memadai masih terdapat
beberapa kelemahan didalamnya seperti, otorisasi atas transaksi belum memadai pada aktivitas
penerimaan barang, pengiriman barang, penagihan serta penerimaan kas. Pemisahaan fungsi
yang belum memadai karena manajer perusahaan melakukan dua fungsi authorization dan
custody, sedangkan bagian administrasi perusahaan melakukan dua fungsi custody dan
recording. Penggunaan dokumen belum memadai, perusahaan hanya menggunakan dokumen
pengambilan barang pada aktivitas penerimaan kas, pengeluaran dan pengiriman barang.
Dokumen yang digunakan juga tidak dibuat secara prenumbered. Dokumen perusahaan hanya
disimpan pada laci yang tidak terkunci, data perusahaan didalam komputer tidak dilengkapi
dengan penggunaan password dan perusahaan tidak melakukan backup file. Tidak ada penerapan
pemeriksaan independen terhadap kinerja karyawan. Penulis memberikan saran untuk
menggunakan dokumen sales order, packing slip dan surat jalan untuk mengotorisasi tiap
transaksi. Dokumen juga harus dibuat secara prenumbered untuk memudahkan pelacakan.
Pemisahaan ketiga fungsi dengan menambahkan divisi finance untuk melakukan fungsi custody.
Penyimpanan dokumen dengan melakukan penguncian terhadap laci penyimpanan dan
penggunaan password pada komputer perusahaan serta melakukan backup file terhadap data
perusahaan. Menerapkan pemeriksaan independen atas kinerja untuk memastikan apa yang
dikerjakan karyawan telah sesuai dengan prosedur yang ada. Dengan diterapkannya aktivitas
pengendalian diharapkan dapat menunjang efektivitas siklus pendapatan pada perusahaan Clean
Up Laundry.