Abstract:
Perkembangan tekstil di Indonesia akhir-akhir ini mulai mengalami penurunan,
namun persaingan tetap berjalan dan harus dihadapi. Pengusaha tentu harus berusaha
untuk memenangkan persaingan baik dari sisi internal maupun eksternal perusahaan. CV.X
merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri tekstil dan memproduksi karpet atau
permadani. Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan didapatkan
permasalahan pada aliran produksi, diantaranya lintasan yang memutar, aliran balik, aliran
yang terinterupsi, sampai pemanfaatan area yang kurang baik. CV.X ingin meningkatkan
pemanfaatan lahan yang dimiliki, juga pengaturan tata letak yang baik agar jarak
perpindahan material berkurang.
Penentuan luas setiap departemen perlu dilakukan kembali karena terdapat
pemanfaatan area yang kurang baik. Tata letak awal yang digunakan adalah kondisi saat ini
dengan kebutuhan luas departemen usulan. Metode perbaikan tata letak yang digunakan
pada permasalahan CV.X adalah metode MULTIPLE untuk melakukan konstruksi dan
metode CRAFT untuk melakukan perbaikan dengan ukuran performansi jarak perpindahan
material. Pemilihan metode ini didasarkan pada langkah pengerjaan yang jelas, mudah
dimengerti dan cocok digunakan untuk meperbaiki tata letak dengan departemen yang sudah
ditanam. Terdapat tiga buah usulan perbaikan yang dihasilkan. Alternatif pertama merupakan
hasil perbaikan tata letak kondisi saat ini dengan dua buah gedung dan diperbaiki
menggunakan metode CRAFT. Alternatif kedua dihasilkan dari konstruksi menggunakan
metode MULTIPLE untuk gedung satu saja, lalu dilakukan perbaikan menggunakan CRAFT.
Alternatif ketiga didapatkan dari konstruksi menggunakan MULTIPLE untuk kedua bangunan
dan dilakukan perbaikan menggunakan CRAFT.
Perancangan ulang kebutuhan luas setiap departemen dan perbaikan tata letak
memberikan beberapa alternatif. Perhitungan yang dilakukan mempertimbangkan total jarak
perpindahan material menggunakan metode flow path. Didapatkan total jarak perpindahan
material tebaik adalah alternatif dua yang menggunakan gedung satu dan hasil konstruksi
menggunakan metode MULTIPLE dengan total jarak 1.268m. Tata letak saat ini
membutuhkan jarak perpindahan material sejauh 6135m.