Abstract:
CV.S adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang garment dan berletak
di Bandung, Jawa Barat. CV.S menjual produk berupa kaos oblong berbahan combed 30s
warna hitam dengan merk sendiri, yaitu Kendick. Terdapat permasalahan pada supplier
kain combed 30s warna hitam yang bekerja sama dengan CV.S.. CV.S memiliki 3 supplier
yang bekerja sama untuk saat ini, dan sebut saja sebagai supplier A, supplier B, dan
supplier C. Pemilik memiliki sistem pengambilan keputusan dalam memilih supplier hanya
dengan satu kriteria saja yaitu harga sehingga permasalahan yang berkaitan dengan
performansi supplier muncul. Oleh karena itu, pemilik CV.S merasa perlu
mempertimbangkan kriteria lainnya yang berkaitan dengan performansi supplier untuk
menentukan supplier dalam proses pemesanan bahan baku kain.
Permasalahan yang terjadi di CV.S dapat diselesaikan dengan menggunakan
Analytic Network Process (ANP). Dengan menggunakan metode ANP, dapat dicari bobot
alternatif dari supplier. Terdapat empat kriteria yang akan digunakan pemilik dalam memilih
tiga alternatif supplier yaitu harga, kualitas, ketersediaan produk, dan pelayanan. Dari
empat kriteria tersebut diturunkan menjadi delapan subkriteria. Dari delapan subkriteria
tersebut terdapat dua inner dependence dan dua outer dependence. Dari hubungan antar
kriteria maupun di dalam kriteria itu sendiri dapat dibuat sebuah model ANP yang akan
digunakan untuk pengambilan keputusan.
Model yang telah divalidasi oleh pemilik akan digunakan untuk membuat
kuesioner dan juga matriks perbandingan berpasangan. Dari matriks perbandingan
berpasangan akan didapatkan bobot kepentingan beserta tingkat konsistensi penilaian
pemilik. Pengolahan data untuk mendapatkan tingkat bobot, konsistensi, dan supermatrix
menggunakan software Super Decision 2.8. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan
didapatkan supplier C yang memiliki bobot terbesar dan dapat dijadikan sebagai prioritas
utama dalam proses pemesanan bahan baku kain.