Abstract:
Kebutuhan kaki palsu di Indonesia saat ini cukup tinggi, namun tidak
sebanding dengan tingkat produksi di Indonesia yang masih sangat rendah.
Terdapat satu industri kecil di Indonesia yang bergerak di bidang manufaktur
anggota tubuh palsu, yaitu Kelompok Kreativitas Difabel (KKD). Salah satu bagian
kaki palsu yang berperan membantu tuna daksa berjalan dengan nyaman adalah
telapak kaki palsu. Telapak kaki palsu yang digunakan KKD saat ini masih memiliki
kekurangan yang menimbulkan adanya kebutuhan pengguna yang belum
terpenuhi. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan
mengidentifikasi kebutuhan pengguna telapak kaki palsu dan merancang telapak
kaki palsu yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Identifikasi kebutuhan pengguna dilakukan dengan melakukan
wawancara terhadap empat orang ahli kaki palsu di KKD dan tiga orang pengguna
telapak kaki palsu lokal. Identifikasi yang dilakukan menghasilkan 12 kebutuhan
pengguna. Spesifikasi rancangan telapak kaki palsu dibuat menggunakan House
of Quality. Setelah itu dirancang empat buah konsep telapak kaki palsu dengan
bantuan morphological table. Pemilihan konsep dilakukan dengan metode concept
screening dan concept scoring sehingga terpilih Konsep B Final. Dari konsep
tersebut kemudian dibuat prototype berupa gambar CAD. Prototype telapak kaki
palsu kemudian dievaluasi secara kuantitatif dan kualitatif untuk melihat
kemampuan rancangan dalam memenuhi kebutuhan pengguna telapak kaki
palsu.
Hasil rancangan telapak kaki palsu memiliki mekanisme SACH foot
dengan komponen keel yang memiliki dua buah sendi artikulasi, rangka berbahan
aluminium alloy dan polyurethane, bahan pengisi berbahan polyurethane, shell
berbahan polyurethane foam, menyerupai telapak kaki asli, mampu menopang
beban seberat 110 kg, memiliki celah di antara jempol dan jari telunjuk, berdimensi
panjang 257 mm dan lebar sebesar G (70 mm), dan bermassa 1,2 hingga 1,4 kg.
Hasil evaluasi prototype telapak kaki palsu menunjukkan bahwa 83,33%
kebutuhan terpenuhi dengan baik dan 16,67% kebutuhan cukup terpenuhi.