dc.description.abstract |
PT. Buyung Putra Pangan merupakan salah satu perusahaan yang memproses
dan menjual berbagai macam jenis beras seperti Topi Koki Super Slyp, Topi Koki Pandan
Wangi, Topi Koki Setra Ramos, dan lainnya. Beras topi koki super slyp dipilih menjadi
objek penelitian karena menghasilkan pendapatan paling besar bagi perusahaan
dibandingkan jenis beras lainnya. Agar dapat bersaing dengan pesaingnya, perusahaan
perlu menjual produk yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Saat ini, PT. BPP
memilih pemasok B sebagai pemasok utama gabah super slyp karena hanya
mempertimbangkan tawaran harga yang terendah. Namun, belakangan ini terjadi
kenaikan harga gabah super slyp yang ditawarkan oleh pemasok B. Apabila harga gabah
yang ditawarkan meningkat, maka harga produk yang dijual oleh perusahaan juga akan
meningkat. Maka dari itu, pihak perusahaan pun mempertimbangkan dua pemasok lain
sebagai pengganti pemasok B, yaitu pemasok A dan pemasok C. Semua pemasok
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing sehingga diperlukan
pengambilan keputusan yang tepat dalam memilih pemasok.
Dalam menyelesaikan masalah tersebut, digunakan metode Analytic Network
Process (ANP) karena dalam pemilihan pemasok terdapat keterkaitan antar kriteria
maupun subkriteria, baik antara satu kriteria yang berbeda maupun dalam kriteria yang
sama. Identifikasi kriteria dan subkriteria pemilihan pemasok dilakukan berdasarkan hasil
wawancara dengan pihak perusahaan. Hasil akhir berupa urutan prioritas pemilihan
pemasok diperoleh dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Super Decisions 2.8.
Dari hasil penelitian, diperoleh 4 kriteria dan 8 subkriteria yang dipertimbangkan
dalam pemilihan pemasok. Hasil akhir dari urutan prioritas pemilihan pemasok adalah
pemasok A dengan bobot sebesar 51,39%, pemasok B dengan bobot sebesar 33,23%,
dan pemasok C dengan bobot sebesar 15,38%. Dari hasil pengolahan data, pemasok
yang diusulkan untuk diutamakan adalah pemasok A karena memiliki bobot yang paling
tinggi. |
en_US |