Abstract:
Glidecam merupakan sebuah alat yang digunakan oleh para videographer untuk membantu menjaga kestabilan rekaman. Cara kerja Glidecam adalah dengan menggunakan pemberat untuk mengimbangi beban dari kamera. Salah satu keluhan yang muncul dari videographer adalah perasaan lelah dan pegal-pegal yang dirasakan pasca penggunaan Glidecam. Penggunaan Glidecam yang dipaksakan terus menerus pada saat lelah memperbesar peluang munculnya gangguan musculoskeletal bagi pengguna Glidecam.
Penelitian ini difokuskan pada peracangan arm brace untuk membantu pengguna Glidecam. Arm brace merupakan suatu alat bantu berupa eksoskeleton pasif yang akan mengkompensasi sebagian dari beban Glidecam. Metode pengembangan produk yang dijabarkan oleh Ulrich dan Eppinger digunakan dalam pembuatan alat bantu ini. Penelitian dimulai dengan pembuatan pernyataan misi, identifikasi kebutuhan konsumen, penentuan spesifikasi produk dengan menggunakan HOQ, analisis biomekanika, proses pengembangan konsep, pemilihan konsep terbaik, proses perancangan, pembuatan prototipe dan diakhiri dengan evaluasi prototipe. Dua buah prototipe telah dibuat dari dua konsep yang telah terpilih.
Evaluasi dengan uji statistik menunjukkan bahwa terdapat peningkatan waktu ketahanan yang cukup signifikan bagi kedua buah prototipe dibandingkan dengan tangan kosong. Evaluasi subjektif dari user juga dilakukan terhadap prototipe dengan enam kriteria penilaian yang antara lain, kemudahan untuk digunakan dan di-setup, mobilitas produk, massa produk, kekokohan produk, support yang diberikan produk, dan mekanisme sistem produk.