Abstract:
Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan alam yang besar
sangat menarik perusahaan-perusahaan untuk mengeksplorasi hasilnya, Salah satunya di
bidang pertambangan. PT Energy Logistics Manado adalah salah satu perusahaan freight
forwarding yang khusus menyediakan jasa logistik untuk pemindahan peralatan
pertambangan. Ketika memindahkan barang, PT Energy Logistics Manado membutuhkan
unit pemindahan yang sesuai dengan menggunakan jasa vendor. Saat ini, pemilihan
vendor dilakukan setiap pengiriman barang dilakukan. Hal ini berakibat terjadinya
pengunduran jadwal pengiriman karena banyaknya permintaan dari klien dan sulitnya
menemukan vendor yang tepat setiap melakukan pengiriman. Berdasarkan hal tersebut,
PT Energy Logisitcs Manado membutuhkan sebuah vendor yang bisa digunakan untuk
jangka panjang, sesuai dengan kriteria yang ditentukan agar dapat memenuhi kebutuhan
pemesanan dan dapat digunakan untuk jangka panjang. Metode yang digunakan untuk
pemilihan vendor adalah Analytical Network Process (ANP).
Metode ANP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang
digunakan dengan mempertimbangkan kriteria, subkriteria, serta hubungan yang terdapat
antara kriteria dan subkriteria tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengambil
keputusan,ditemukan 4 kriteria dan 10 subkriteria yaitu harga dengan subkriteria harga
sewa dan cara pembayaran, teknik pengiriman dengan subkriteria cara pengiriman,
ketepatan waktu, dan packaging, riwayat performansi dengan subkriteria kemampuan
teknis, kemudahan komunikasi, dan fleksibilitas, serta jaminan dengan subkriteria jaminan
keterlambatan dan jaminan kehilangan. Selain itu juga didapatkan 5 buah hubungan inner
dependence serta 14 buah hubungan outer dependence. Selanjutnya, disusun sebuah
model ANP berdasarkan hasil kriteria, subkriteria, dan hubungannya. Dari model ANP
dibuat sebuah kuesioner untuk penilaian. Dari kuesioner didapatkan bobot untuk matriks
perbandingan berpasangan, nilai eigen vector, dan super matrix dengan menggunakan
software Super Decision. Hasil prioritas didapatkan bahwa vendor yang memiliki urutan
prioritas pertama adalah PT Nusa Utara dengan bobot sebesar 48,49%, diikuti oleh PT
Intama Central Makmur Lestari dengan bobot sebesar 29,35%, dan terakhir PT Mandiri
Agung Sentosa dengan bobot sebesar 22,16%.