Abstract:
Penelitian dilakukan pada empat bengkel alas kaki Informal di Cibaduyut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bahaya, mengetahui iklim keselamatan, mengetahui kondisi participatory ergonomics dan memberikan usulan untuk meningkatkan aspek keselamatan dan kesehatan kerja pada keempat bengkel tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan ergonomi partisipasi dan pendekatan sosioteknikal. Pada penelitian dilakukan evaluasi kondisi lingkungan kerja menggunakan sebuah lembar periksa yang berasal dari ILO-PATRIS (Pelatihan Aksi Bersama Untuk Sektor Informal). Evaluasi iklim keselamatan pada tempat kerja dilakukan menggunakan kuesioner The Nordic Occupational Safety Climate Questionnaire (NOSACQ-50). Evaluasi terhadap kondisi ergonomi partisipasi dilakukan menggunakan kuesioner EPPEQ. Hasil chekclist ILO-PATRIS didapatkan bahwa aspek-aspek yang memiliki potensi bahaya dan menjadi prioritas perbaikan pada lingkungan kerja antara lain lingkungan fisik, bangunan, fasilitas kesejahteraan, ergonomi, peralatan kerja, serta peralatan perlindungan diri. Hasil kuesioner NOSACQ-50 didapatkan bahwa iklim keselamatan pekerja dan pemilik masih berada pada tingkat yang rendah dan cukup rendah. Hasil kuesioner EPPEQ menunjukkan bahwa kondisi ergonomi partisipasi di bengkel-bengkel tersebut sudah cukup baik, tapi masih butuh perubahan. Solusi yang didapatkan berdasarkan pendekatan ergonomi partisipasi dan pendekatan sosioteknikal adalah penambahan kursi dan modifikasi kursi dengan sandaran, modifikasi peralatan kerja seperti kuas lem, penambahan alat bantu untuk proses folding dan proses pelubangan, penambahan ventilasi udara , dan modifikasi meja kerja.