Abstract:
Kejadian longsoran dan mudflow sering terjadi di Indonesia baik dipicu oleh air hujan dan gempa. Pemahaman tentang longsoran dan mudflow baik secara konsep dan analitik masih baik untuk diteliti lebih lanjut. Metode perhitungan konvensional (limit equilibrium method) belum mampu menjawab area yang terdampak setelah longsoran terjadi. Oleh karena itu, pendekatan reologi misalnya model Bingham (yield stress dan viskositas) diaplikasikan pada penelitian ini. Sebanyak 12 kasus kejadian pergerakan tanah dikaji. Sejauh ini jenis tanah halus yang berpotensi menyebabkan longsoran dan
mudflow adalah jenis tanah lanau berplastisitas tinggi. Analisis dilakukan dimulai dari pengumpulan data di lapangan, pengambilan sampel terganggu, pengujian di laboratorium, pemodelan numerik dengan software tertentu, dan interpretasi hasil. Makalah ini memberikan kontribusi, setidaknya dari seluruh longsoran dan mudflow yang terjadi di Indonesia, bagaimana mekanisme pergerakan, tipe tanah, rule of thumb untuk posisi source hingga deposition area, inovasi uji laboratorium baru (flow box test), serta usulan klasifikasi longsoran dan mudflow berdasarkan pendekatan reologi. Beberapa contoh penanggulan pergerakan tanah disampaikan untuk memberikan gambaran proteksi terhadap longsoran dan mudflow.
Description:
Makalah dipresentasikan pada Simposium Nasional Rekayasa dan Aplikasi Perancangan Industri (RAPI XVI) "Humanisasi Design Produk dan Proses yang Berkelanjutan: Material, Sumber Daya dan Energi". Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta, 13 Desember 2017.