Abstract:
Persoalan transportasi di kota Jakarta telah berada pada kondisi yang sangat parah, yang terlihat dengan terjadinya kemacetan lalu lintas di ruas -ruas jalan utama di Jakarta. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah telah merencanakan suatu sistem Mass Rapid Transit (MRT), yang menggunakan teknologi kereta api. Pada tahap pertama direncanakan jalur MRT yang menghubungkan Blok M dan Setasiun Kota, yang sebagian jalurnya berada di bawah permukaan tanah (subway system).
Biaya untuk membangun sistem MRT Jakarta ini diperkirakan sebesar Rp 13,683 trilyun. Biaya untuk membangun ini diharapkan berasal dari pinjaman lunak pemerintah Jepang.
Dalam pengoperasiannya sistem MRT ini akan memerlukan subsidi dari pemerintah, karena potensi pasarnya adalah mereka yang berpenghasilan rendah. Selain itu, karena potensi pasarnya adalah pengguna bis kota, maka sistem MRT Jakarta ini tidak akan banyak mengubah pengguna kendaraan pribadi menjadi pengguna MRT.
Karena itu tujuan membangun MRT, agar kemacetan lalu lintas di koridor Blok M-Setasion Kota dapat dikurangi, sulit tercapai.
Description:
Makalah disampaikan pada Simposium ke-4 FSTPT, Udayana, Bali, 2 November 2001