Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang kebijakan Perancis di Suriah yang mengalami beberapa perubahan setelah serangan teroris yang dialaminya pada November 2015. Sebagai negara demokrasi dan salah satu negara yang menjunjung tinggi hak asasi manusia serta norma-norma internasional, Perancis sangat vokal dalam memberikan kritik terhadap pemerintah Suriah. Ia menjadi sangat tegas kepada Bashar Al-Assad di awal terjadinya krisis Suriah. Namun setelah serangan November 2015, ketegasan Perancis terhadap Assad semakin menurun yang ditandai juga dengan fokus kebijakan yang beralih ke penanggulangan ISIS. Perubahan lain terlihat pada pola kerjasama Perancis yaitu hubungannya yang cenderung menjadi dekat dengan Rusia melalui operasi militer dan pertukaran intelijen bersama. Untuk menjelaskan permasalahan penulis menggunakan parameter domestik dan internasional kebijakan luar negeri dari Christopher Hill. Data yang digunakan adalah data kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan analisa data sekunder. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, penulis menemukan bahwa parameter yang paling mempengaruhi perubahan kebijakan luar negeri Perancis terhadap Suriah adalah domestik.
