dc.contributor.advisor |
Indraswari, Ratih |
|
dc.contributor.author |
Qamara S., Nadhire |
|
dc.date.accessioned |
2018-05-03T06:54:58Z |
|
dc.date.available |
2018-05-03T06:54:58Z |
|
dc.date.issued |
2017 |
|
dc.identifier.other |
skp35248 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/5709 |
|
dc.description |
8039 - FISIP |
en_US |
dc.description.abstract |
Penelitian ini memfokuskan pada peran WHO dalam mengatasi tuberculosis di Afrika Selatan di tahun 2013-2015. Isu-isu global yang terjadi di negara belum tentu dapat diselesaikan oleh negara saja, terkadang negara membutuhkan adanya bantuan dari pihak lain. WHO pada kasus ini berperan sebagai organisasi internasional dalam bidang kesehatan yang dapat membantu memberantas tuberculosis. Tuberculosis di Afrika Selatan bukanlah hanya penyakit medis yang mematikan saja namun juga penyakit sosial. Oleh karena itu untuk memberantas tuberculosis dapat di pandang dari dua aspek yakni medis dan sosial. Penelitian ini menggunkaan perspektif pluralisme, konsep hak asasi manusia, human security, organisasi internasional, dan teori peran organisasi internasional menurut J. Samuel Barkin. Melalui teori peran maka hasil analisa penelitian peran WHO dapat di pandang melalui dua segi yakni hak asasi manusia dan bantuan kemanusiaan. Pada segi hak asasi manusia ialah menjunjung tinggi kesetaraan akan hak kesehatan bagi seluruh masyarakat di Afrika Selatan dan menghapus stigma dengan memberikan layanan kesehatan yang setara serta memberikan pengetahuan mengenai penyakit Tuberculosis. Sedangkan pada segi bantuan kemanusiaan ialah memberikan layanan kesehatan yang berkualitas beserta tenaga kerja dan obat-obatan di dalamnya yang terpercaya.
Untuk melakukan analisa penulis menggunakan Stop TB Strategy oleh WHO yang merupakan strategi untuk mengatasi tuberculosis di Afrika Selatan. Dalam enam agenda yang terdapat pada strategi tersebut penulis mengelompokkan peran WHO menjadi dua kategori yakni bantuan manusia atau medis dan hak asasi manusia atau sosial. Penelitian ini menarik kesimpulan bahwa peran dalam segi hak asasi manusia lebih memberikan dampak yang baik kepada masyarakat di Afrika Selatan dengan menggunakan Stop TB Strategy. |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR |
en_US |
dc.subject |
Afrika Selatan |
en_US |
dc.subject |
tuberculosis |
en_US |
dc.subject |
hak asasi manusia |
en_US |
dc.subject |
human security |
en_US |
dc.subject |
medis |
en_US |
dc.subject |
sosial |
en_US |
dc.subject |
stop TB strategy |
en_US |
dc.title |
Peran WHO dalam mengatasi Tuberculosis di Afrika Selatan |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
NPM2013330167 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
NIDN0405068602 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional |
|