Abstract:
Tiongkok, negara dengan populasi terbesar dan perekonomian yang terus berkembang dari tahun ke tahun menjadi sebuah negara yang sangat menarik untuk dibahas. Penelitian ini akan membahas mengenai pengaruh dua kebijakan populasi terhadap perekonomian Tiongkok. Setelah lama memberikan keuntungan, kebijakan satu anak dan kebijakan hukou menjadi bumerang bagi populasi. Persediaan tenaga kerja Tiongkok mengalami penurunan dimulai dari tahun 2012 akibat sedikitnya pengganti populasi usia kerja sedangkan populasi tua semakin bertambah dari tahun ke tahun serta sulitnya tenaga kerja imigrasi untuk pindah ke kota dan mencari pekerjaan. Jika persediaan tenaga kerja habis dan permintaan tenaga kerja bertambah maka Tiongkok akan masuk dalam keadaan lewis turning point. Selain itu modernisasi juga menjadi faktor peningkatan yang terjadi dalam perekonomian Tiongkok serta penurunan dalam tenaga kerja. Kerugian tidak akan hanya dirasakan oleh Tiongkok tetapi juga oleh negara yang lainnya karena Tiongkok memiliki pengaruh yang besar terhadap ekonomi global. Pada akhirnya Tiongkok menghapuskan kebijakan satu anak pada tahun 2015 dan memberikan beberapa perubahan terhadap kebijakan hukou agar dapat mengatasi masalah perekonomian yang sedang terjadi.