Abstract:
Salbutamol sulfat adalah bahan aktif yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit yang berhubungan
dengan saluran pernafasan seperti asma dan chronic obstructive pulmonary disease (COPD). Salbutamol
biasanya dapat diaplikasi dalam bentuk inhalasi aerosol. Pada penelitian ini, performa inhalasi salbutamol
sulfat dengan bantuan α-laktosa monohidrat (laktosa) yang diperoleh dengan presipitasi anti solvent
dipelajari. Laktosa merupakan bahan berfungsi sebagai diluent dan carrier bagi salbutamol sulfat.
Parameter yang divariasikan adalah morfologi dan ukuran laktosa. Laktosa dengan berbagai bentuk dan
ukuran diperoleh dengan menambahkan larutan laktosa ke dalam etanol. Laktosa yang terbentuk kemudian
dicampur dengan salbutamol sulfat menggunakan rasio tetap. Karakterisasi laktosa meliputi ukuran, densitas
dan kemudahan mengalir (flowability) partikel. Karakterisasi performa campuran meliputi analisis emitted
dose (ED) dan fine particle fraction (FPF) dari simulasi inhalasi in vitro menggunakan next generation
impactor (NGI). Laktosa yang dihasilkan memiliki bentuk seperti serbuk sari dan jarum. Hasil analisis
menunjukkan bahwa formulasi dengan laktosa berbentuk serbuk sari berukuran kecil memiliki performa yang
sama dengan laktosa komersil (berbentuk tomahawk) (ED 67% dengan FPF 10%) dan dengan variabilitas
yang lebih kecil dibandingkan laktosa komersil.