Abstract:
Semakin meluasnya kerjasama dan isu-isu internasional yang dihadapi suatu negara, membuat diplomasi jalur pertama tidak dapat menjadi satu-satunya upaya yang dilakukan untuk mengelola hubungan bilateral demi mencapai kepentingan nasional, sehingga mendorong meningkatnya peran aktor-aktor non-pemerintah. Diplomasi publik menjadi upaya yang dilakukan negara dalam rangka membantu jalur pertama dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahan, salah satunya dengan mendirikan suatu ruang publik. Begitu pula dengan Indonesia yang melakukan diplomasi publik terhadap Singapura. Singapura merupakan salah satu mitra strategis Indonesia yang hubungan bilateralnya harus dijaga dan dikelola dengan baik. Melalui Rumah Budaya Indonesia (RBI), pemerintah melakukan upaya-upaya diplomasi publik untuk meningkatkan citra positif dalam rangka mengelola hubungan bilateral dan mencapai kepentingan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan bagaimana upaya-upaya Rumah Budaya Indonesia dalam mendukung aktivitas diplomasi publik di Singapura. Diplomasi budaya menjadi salah satu komponen dari diplomasi publik yang dilakukan oleh RBI. Upaya-upaya yang dilakukan oleh RBI mengutamakan instrumen dan atraksi budaya seperti bahasa dan kesenian sebagai soft power untuk dapat meningkatkan citra dan apresiasi publik Singapura terhadap Indonesia, antara lain dengan mengadakan lomba pidato, keikutsertaan dalam festival kesenian internasional, mendukung pagelaran budaya, dan menyebarkan informasi melalui laman resmi dan facebook. Upaya diplomasi publik yang dilakukan oleh RBI melibatkan kerjasama dengan aktor-aktor non-pemerintah antara lain profesional, mahasiswa, himpunan atau kelompok masyarakat, institusi pendidikan, dan media sosial. Diplomasi publik yang dilakukan oleh RBI di Singapura berhasil meningkatkan citra positif dan apresiasi terhadap Indonesia.