Abstract:
Pencapaian kepentingan nasional bagi negara hegemon seperti
Amerika Serikat menjadi pendorong dilakukannya keterlibatan terhadap negara
lain. Paradigma realisme melihat bahwa situasi dunia yang anarki
menyebabkan negara harus mengandalkan kapabilitasnya sendiri untuk
menjamin keselamatannya, sama seperti Amerika Serikat yang memanfaatkan
statusnya tersebut demi memenangkan kepentingan nasionalnya.
Bentuk implementasi dari paradigma realisme serta konsep dari
kepentingan nasional tersebut dapat dilihat pada kasus keterlibatan Amerika
Serikat dalam Konflik Darfur. Maka dari itu, pertanyaan penelitian dalam
skripsi ini adalah “Bagaimana kepentingan nasional AS mendorong
keterlibatan militer dan politik dalam Konflik Darfur 2003-2011?” Dalam
upaya mendapatkan jawaban atas pertanyaan penelitian tersebut, penulis
melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan mencari data deskriptif
melalui teknik studi literatur dan studi pustaka. Data yang dihimpun dan
didukung oleh konsep yang digunakan akan menghasilkan satu analisis yang
mampu menjawab pertanyaan penelitian tersebut.
Melalui analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, penulis
menghasilkan tiga temuan mengenai keselarasan antara kepentingan nasional
Amerika Serikat dan keterlibatannya dalam Konflik Darfur. Temuan yang
pertama adalah memanfaatkan kedudukannya didalam DK PBB untuk
menyelesaikan konflik Darfur dan Kemerdekaan Sudan Selatan. yang
merupakan kepentingan vital, yang mendorong keterlibatan dalam bidang
politik. Temuan kedua adalah keterlibatan Amerika Serikat dalam bidang
politik terbukti didorong oleh adanya kepentingan sangat penting, yang dapat
terlihat dari mengguatkan hubungannya dengan NATO dalam pengamanan
daerah perairan Sudan. Temuan yang ketiga adalah keterlibatan Amerika
Serikat dalam bidang politik yang didorong oleh kepentingan penting dapat
dilihat dari bentuk bantuan ekonomi dalam upaya membangun negara Sudan
Selatan. Hasil analisis di atas menjadi jawaban dari pertanyaan penelitian bagi
skripsi ini.