Abstract:
Stabilitas perbankan memainkan peranan penting dalam menjaga kestabilan sistem keuangan. Adanya risiko sistemik menyebabkan sektor perbankan perlu diawasi stabilitasnya agar tidak berdampak pada stabilitas sistem keuangan. Ketidakstabilan sistem keuangan dapat berujung pada terjadinya krisis. Pelajaran berharga pernah dialami Indonesia ketika terjadi krisis keuangan pada tahun 1998. Stabilitas perbankan adalah gambaran kinerja bank secara keseluruhan. Kinerja bank tidak dapat diabaikan dan perlu diberi perhatian khusus mengingat kinerja bank merupakan aspek yang menentukan stabilitas di sektor perbankan. Kinerja bank dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu likuiditas, kualitas aset, profitabilitas, dan efisiensi. Menggunakan teknik analisis Ordinary Least Square prosedur Cochrane-Orcutt, penelitian ini menganalisis pengaruh kinerja terhadap stabilitas perbankan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data time series agregat bulanan perbankan di Indonesia periode 2005-2016 ditemukan bahwa selain efisiensi, aspek-aspek kinerja bank secara signifikan mempengaruhi stabilitas perbankan. Faktor eksternal sektor perbankan seperti inflasi dan nilai tukar juga secara signifikan memengaruhi stabili tas perbankan. Penelitian ini juga menemukan bahwa ROA sebagai proksi profitabilitas dapat menjadi faktor yang paling mendukung stabilitas perbankan, sedangkan NPL sebagai proksi kualitas aset dapat menjadi faktor yang paling mengganggu stabilitas perbankan.