Abstract:
Proyek konstruksi merupakan proses kompleks yang melibatkan berbagai rangkaian proses kontruksi yang rumit, berbagai pihak yang terlibat dalam suatu kontrak konstruksi, dan jangka waktu kerja yang panjang. Berdasarkan penelitian Hidayat et al (2014), sengketa membawa dampak buruk bagi proyek konstruksi, diantaranya adalah meningkatnya biaya proyek, terhambatnya waktu penyelesaian proyek, menurunnya produktivitas pekerjaan, dan lain sebagainya. Proyek konstruksi dengan berbagai kerumitannya, sangatlah mudah menimbulkan terjadinya sengketa, oleh karena itu diperlukan pemahaman lebih lanjut mengenai penyebab sengketa konstruksi, sehingga sengketa konstruksi dapat dihindari. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan sengketa konstruksi, penelitian sebelumnya oleh Hidayat (2017) mengidentifikasi rangkaian penyebab sengketa konstruksi dan membentuknya dalam suatu model sekuensial penyebab sengketa konstruksi. Dalam penelitian ini, akan dibahas mengenai korelasi antar penyebab sengketa konstruksi dan faktor penyebab sengketa konstruksi yang paling dominan. Sekuensial yang ada tidak dibedakan antar sudut pandang pengguna jasa dan penyedia jasa, sehingga kuesioner dibagikan kepada pengguna jasa dan penyedia jasa. Analisis data yang digunakan adalah path analysis, dengan pengujian data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, dan uji asumsi klasik. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari sudut pandang pengguna jasa, faktor yang paling mempengaruhi terjadinya sengketa konstruksi adalah faktor kontrak (x1), sedangkan dari sudut pandang penyedia jasa faktor yang paling mempengaruhi terjadinya sengketa konstruksi adalah faktor manusia psikologi (x4). Korelasi antar variabel yang paling besar menurut pengguna jasa adalah faktor manusia psikologi (x5) dengan faktor khusus (x6) yaitu 84,5%, sedangkan menurut penyedia jasa adalah faktor kontrak (x1) dengan faktor pekerjaan internal (x2) yaitu 43,6%.