Abstract:
Kebutuhan material konstruksi di Indonesia meningkat seiring dengan berkembangya
pembangunan infrastruktur. Beton merupakan material yang paling sering dan paling banyak
digunakan dalam bidang konstruksi. Produksi semen, yang merupakan material penyusun beton
pada umumnya, menghasilkan emisi gas karbondioksida (CO2) yang dapat mengakibatkan
pemanasan global. Maka dari itu, digunakan bahan pengganti semen yang lebih ramah lingkungan
yaitu menggunakan fly ash. Fly ash yang dicampurkan dengan aktivator Sodium hidroksida dan
Sodium silikat akan membentuk suatu campuran yang fungsinya dapat menggantikan semen.
Campuran agregat kasar, agregat halus, fly ash dan activator ini disebut sebagai beton geopolimer.
Pada uji eksperimental kali ini, bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan beton geopolimer
adalah agregat kasar daur ulang, agregat halus alami, fly ash, dan aktivator. Dari hasil pengujian
didapatkan nilai kuat tekan karakteristik silinder beton geopolimer sebesar 24,74 MPa, kuat tarik
belah silinder beton sebesar 1,67 MPa, kuat geser balok beton geopolimer sebesar 3,24 MPa, kuat
lekat antara beton geopolimer dan tulangan sebesar 12,32 MPa. Momen nominal/leleh rata-rata
balok beton geopolimer bertulang yang didapatkan dari hasil pengujian adalah 20,18 kNm, lebih
rendah 19,75% dari momen nominal teoritis. Momen runtuh rata-rata balok beton geopolimer
bertulang yang didapatkan dari hasil pengujian adalah 28,62 kNm, sebesar 1,4 kali momen leleh.
Daktilitas balok beton geopolimer bertulang pada penelitian ini memiliki nilai sebesar 3,30.