Studi dan analisis perilaku inelastik struktur gedung baja 6 lantai di-retrofit dengan breising konsentris konvensional

Show simple item record

dc.contributor.advisor Tjondro, Johannes Adhijoso
dc.contributor.advisor Nugroho, Wivia Octarena
dc.contributor.author Nathaniel, Andreas
dc.date.accessioned 2018-04-19T02:40:23Z
dc.date.available 2018-04-19T02:40:23Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other skp35321
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/5535
dc.description 6176 - FTS en_US
dc.description.abstract Peraturan gempa dan pembebanan untuk desain struktur mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Khususnya karena data kekuatan gempa di Indonesia mengalami perubahan menjadi lebih besar intensitasnya. Bangunan eksisting yang didesain berdasarkan peraturan lama tentunya akan terkena dampak dari perubahan tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, berbagai metode retrofitting dikembangkan untuk menambah kekuatan dan kekakuan pada struktur eksisting. Salah satunya adalah dengan menggunakan breising konsentris konvensional. Untuk melakukan retrofitting pada bangunan eksisting diperlukan penentuan tingkat kinerja struktur yang menjadi target. Analisis pada struktur diperlukan untuk mengetahui tingkat kinerja dari struktur yang sudah diperkuat agar didapat hasil yang optimal. Studi ini meneliti respon elastik dan inelastik dari bangunan baja 6 lantai eksisting di Kota Palu yang di-retrofit menggunakan Sistem Rangka Breising Konsentrik (Concentrically Braced Frame) yang berfungsi sebagai gedung perkantoran. Analisis riwayat waktu menggunakan rekaman percepatan tanah dasar gempa El-Centro 1940 N-S, Flores 1992, dan Denpasar 1979 T-B. Dari hasil analisis modal, struktur eksisting (Model 1) perlu diberi perkuatan dan pengkakuan global, yaitu dengan menambahkan breising pada bentang tengah (Model 2) dan bentang tepi (Model 3). Selain modifikasi global juga dilakukan modifikasi lokal untuk kolom pada Model 2 dengan penebalan menggunakan pelat pada web dan flens penampang untuk meningkatkan kekuatan dan kekakuan. Modifikasi lokal juga dilakukan pada kolom H300X300 karena tidak memenuhi kriteria seismik baja pada SNI 7860:2015. Hasil analisis riwayat waktu menunjukkan simpangan antar lantai struktur eksisting tidak memenuhi simpangan ijin, tetapi setelah di-retrofit memenuhi simpangan ijin untuk kedua model retrofit. Tingkat kinerja struktur yang didapatkan pada kedua model dengan breising di bentang tengah (Model 2) dan dikedua bentang tepi (Model 3) berada dalam tingkat Collapse Prevention (CP). Faktor kuat lebih (Ω0) untuk Model 1 adalah 2,508, lebih kecil daripada 3,0 seperti yang disyaratkan oleh SNI 1726:2012 sedangkan untuk Model 2 dan 3 adalah 4,497 dan 4,309, yang nilainya lebih besar dari 2,5 seperti yang disyaratkan oleh SNI 1726:2012. Faktor pembesaran defleksi (Cd) untuk ketiga model mendekati persyaratan SNI 1726:2012 sebesar 5,5. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject retrofitting global en_US
dc.subject retrofitting lokal en_US
dc.subject breising konsentris en_US
dc.subject analisis riwayat waktu en_US
dc.subject tingkat – kinerja en_US
dc.title Studi dan analisis perilaku inelastik struktur gedung baja 6 lantai di-retrofit dengan breising konsentris konvensional en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014410094
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0407055801
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0410109202
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account