Abstract:
Dewasa ini jumlah penduduk semakin bertambah banyak. Akibat pertumbuhan jumlah manusia yang pesat maka kebutuhan akan lahan semakin meningkat. Maka salah satu cara untuk mengatasi masalah kebutuhan akan lahan dibuatlah bangunan bertingkat agar dapat memaksimalkan lahan yang terbatas untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Salah satu pilihannya adalah dengan bangunan baja bertingkat. Akan tetapi bangunan bertingkat tinggi akan rentan terhadap beban lateral yakni gempa. Maka salah satu rekayasa sistem struktur bangunan baja adalah dengan penggunaan breising baja. Ada tiga jenis breising, yakni breising konsentris, breising eksentris, dan breising tertahan tekuk. Studi ini meneliti tentang pengaruh pemasangan breising eksentris dengan panjang eksentrisitas yang berbeda-beda terhadap gedung baja 6 lantai dengan fungsi bangunan pertokoan yang memiliki ketidakberaturan masssa yang dianalisis terhadap riwayat gempa El-Centro 1940, Flores 1992, Denpasar 1979. Hasil analisis ini akan menunjukan tingkat kinerja struktur apakah masuk kedalam kondisi Life Safety (LS), Immediate Occupancy (IO), ataupun Collapse Prevention (CP). Ketidakberaturan massa ini sangat berpengaruh terhadap tingkat kinerja struktur karena bangunan yang memiliki ketidakbertaturan massa sangat rentan bila terjadi gempa. Dari hasil analisis didapatkan bangunan dengan panjang eksentrisitas pendek lebih baik daripada bangunan dengan panjang eksentrisitas yang lebih panjang, dilihat dari simpangan antar lantai yang terjadi. Sedangkan dari kinerja struktur, bangunan berada pada tingkat Collapse Prevention.