Abstract:
Pondasi yang kuat adalah dasar dari kekokohan sebuah bangunan, baik itu bangunan rumah tinggal
ataupun bangunan tingkat tinggi. Aspek utama yang menentukan kekuatan sebuah pondasi dapat
dilihat dari daya dukung pondasi. Oleh karena itu, daya dukung harus dianalisis dengan cermat agar
tidak terjadi kegagalan bangunan. Salah satu cara mendapatkan daya dukung pondasi yaitu melalui uji
pembebanan statik aksial. Tujuan dari penelitian ini yaitu mendapatkan kapasitas daya dukung ultimit
pondasi tiang bor dengan uji pembebanan sistem Reaction Pile dan sistem Osterberg Cell dengan
metode konvensional, interpretasi di lapangan, dan RS Pile. Dilakukan juga perbandingan kurva
beban-penurunan dari metode konvensional dengan hasil pemodelan di Plaxis. Hasil dari program
Plaxis dengan sistem Reaction Pile dengan model Mohr-Coloumb menghasilkan beda nilai penurunan
6% dibandingkan dengan hasil interpretasi loading test di lapangan sedangkan dengan model
Hardening Soil menghasilkan beda 15%. Sedangkan untuk hasil program Plaxis dengan sistem OCell
menghasilkan beda nilai penurunan 9% dengan model Mohr-Coloumb dan 11% dengan model
Hardening Soil dibandingkan dengan interpretasi loading test di lapangan. Untuk RS Pile perbedaan
daya dukung dengan metode konvensional Reese dan Wright yaitu 8.7%.