Abstract:
Sungai Cikapundung merupakan salah satu sungai yang membelah kota Bandung serta
seringkali dimanfaatkan sebagai drainase utama pusat kota, aliran pembuangan kotoran ataupun
limbah ,objek wisata, serta sumber air baku. Hal ini menyebabkan pentingnya pengamatan nilai
debit andal yang mengalir di Sungai Cikapundung. namun pada tahun 2008 terjadi kerusakan pada
stasiun pengamatan debit yang terletak pada Pos Gandok. Salah satu cara yang dapat digunakan
untuk mengetahui nilai debit tersebut adalah menggunakan model hujan-limpasan yaitu model
NRECA. Berdasarkan latar belakang tersebut, studi ini memiliki tujuan untuk mengetahui nilai
debit andal Sungai Cikapundung pada DAS Cikapundung Hulu serta kecenderungannya terhadap
waktu.
Perhitungan model NRECA terhadap DAS Cikapundung Hulu pada periode tahun 2001-
2008 menghasilkan debit yang memiliki nilai fungsi objektif yang kurang baik walaupun pola
debit yang dihasilkan cukup baik. Hasil dari perhitungan fungsi objektif NS dan RVE pada periode
tahun 2001-2008 secara berturut-turut adalah 0,4330 dan 0,1993. Penerapan parameter tersebut
menghasilkan pola debit yang cukup sesuai terhadap pola hujan yang terjadi. Besarnya debit andal
rata-rata Q50, Q80, Q90 dan Q95 perhitungan model NRECA pada periode 2001-2008 hingga
2001-2015 menghasilkan nilai berturut-turut adalah 2,3736 m3/s; 1,2567 m3/s; 0,9546 m3/s; dan
0,809 m3/s. Seiring dengan kenaikan periode perhitungan pun, nilai debit andal mempunyai
kecenderungan naik.