Studi perilaku retrofitting struktur rangka beton bertulang dengan rangka breising baja konsentris khusus

Show simple item record

dc.contributor.advisor Tjondro, Johannes Adhijoso
dc.contributor.advisor Pratiwi, Naomi
dc.contributor.author Santoso, Fenita Adina
dc.date.accessioned 2018-04-18T04:50:25Z
dc.date.available 2018-04-18T04:50:25Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other skp35318
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/5507
dc.description 6173 - FTS en_US
dc.description.abstract Lempeng-lempeng tektonik mengalami pergeseran dari waktu ke waktu dan riwayat terbaru data gempa yang terjadi dijadikan dasar perubahan peraturan beban gempa di Indonesia. Gedung yang telah didesain menggunakan peraturan dengan kekuatan gempa desain lama perlu dianalisis menggunakan gaya gempa pada peraturan baru untuk menentukan apakah perlu dilakukan retrofitting. Dari studi berbagai kota di Indonesia, perbesaran gaya gempa terbesar dengan peraturan baru adalah di kota Palu, yaitu 2,23 kali, sehingga perlu dilakukan retrofitting. Struktur bangunan eksisting pada skripsi ini adalah rangka beton bertulang 6 lantai dengan daktilitas penuh. Retrofitting struktur tersebut dilakukan dengan penambahan breising dengan 2 cara, yaitu model retrofitting 1 (R1) dengan pemasangan breising internal dan model retrofitting 2 (R2) dengan menambah struktur rangka breising eksternal tanpa melakukan perubahan pada struktur eksisting. Struktur setelah diretrofit, dianalisis secara elastis dan inelastis. Kedua model menunjukkan hasil yang baik dengan drift dan luas tulangan perlu yang lebih kecil daripada luas tulangan terpasang ketika dianalisis secara elastis. Analisis inelastis dilakukan dengan analisis inelastis riwayat waktu dengan menggunakan 3 rekaman percepatan tanah dasar gempa El-Centro 1940 N-S, Denpasar 1979 B-Tdan Flores 1992 yang diskalakan terhadap respon spektrum disain. Dari analisis inelastis tersebut, didapat bahwa model R1 mengalami kegagalan pada kolom yang ditandai dengan deformasi aksial yang besar, sedangkan pada model R2 menunjukkan hasil yang baik karena terjadi sendi plastis pada breising. Desain retrofit bangunan tidak hanya dianalisis secara elastis tetapi juga inelastis untuk mengetahui efek dinamik dari penambahan elemen pada struktur eksisting. Penambahan struktur rangka breising eksternal lebih efektif daripada breising internal karena tidak menambah gaya dalam pada balok, kolom dan beban lateral pada fondasi eksisting. Model R2 mempunyai faktor kuat lebih (Ω0) sebesar 4,57 dan faktor pembesaran defleksi (Cd) sebesar 5,37. Taraf kinerja dari model R2 adalah immediate occupancy pada gempa El-Centro 1940 N-S, Denpasar 1979 B-T, serta life safety pada gempa Flores 1992. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject retrofitting en_US
dc.subject breising konsentris en_US
dc.subject analisis riwayat waktu en_US
dc.subject sendi plastis en_US
dc.subject kinerja en_US
dc.title Studi perilaku retrofitting struktur rangka beton bertulang dengan rangka breising baja konsentris khusus en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2014410002
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0407055801
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0409048703
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI610#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account