Abstract:
Konstruksi bangunan merupakan salah satu sektor yang berkembang dengan pesat seiring dengan terus dibutuhkannya bangunan baru. Salah satu penggunaan material yang paling banyak digunakan dalam pembangunan adalah beton. Beton busa dihasilkan dari penambahan cairan busa (foam agent) ke dalam air pada mix desain beton. Foam agent berfungsi untuk menstabilkan gelembung udara selama proses pengerasan beton. Suatu saat ketersediaan agregat alam akan terbatas dan habis jika digunakan secara masal dan terus menerus. Agregat dari beton daur ulang dapat digunakan untuk menggantikan agregat alam. Tujuan dari penelitian ini adalah meneliti pengaruh penambahan foaming agent terhadap kekuatan beton busa berbahan agregat kasar daur ulang terhadap kekuatan yang sudah ditentukan dari mixed desain beton normal berdasarkan ACI. Penelitian ini melakuan dua jenis pengujian kekuatan yaitu kuat tekan dan kuat tarik belah. Pengujian kuat tekan menggunakan silinder berdiameter 10 cm tinggi 20 cm untuk umur 3, 7, 14, 21 dan 28 hari, dan silinder berdiameter 15 cm tinggi 30 cm untuk kuat tekan 28 hari, untuk uji kuat tarik belah menggunakan silinder berdiameter 15 cm tinggi 30 cm. Hasil pengujian kuat tekan akibat pengaruh penambahan foaming agent 10%, 20% dan 30% masing-masing adalah sebesar 10,86 , 8,39 MPa dan 7,22 MPa. Reduksi kuat tekan beton mencapai sekitar 39,67% dari kuat tekan yang didisain dengan mix disain beton normal. Koefisien kuat tarik belah yang diperoleh 0,42; 0,44; dan 0,44 untuk masing-masing penambahan foaming agent 10%, 20% dan 30%, lebih kecil dari koefisien pada beton normal sebesar 0,62. Massa jenis beton busa adalah 1798 kg/m3, 1861,67 kg/m3, dan 1940.29 kg/m3 untuk masing-masing penambahan foaming agent 10%, 20% dan 30%.