Abstract:
Teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah dikembangkan dan menghasilkan Building
Information Modeling (BIM) sebagai generasi terbaru dari CAD. Building Information Modeling
merupakan proses membuat dan mengelola informasi dalam proyek konstruksi selama siklus hidup
proyek dengan model digital 3D dengan tujuan visualisasi, analisis teknik, analisis konflik,
estimasi biaya, serta tujuan lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman pelaku konstruksi mengenai konsep BIM dan penerapannya pada proyek konstruksi di
bidang insfrastruktur di Indonesia, serta membandingkan dengan pemahaman dan penerapan
konsep BIM pada proyek konstruksi di bidang High Rise Building dan di bidang minyak dan gas.
Penelitian menggunakan kuesioner yang disebar kepada 51 pelaku konstruksi yang mengerjakan
proyek infrastrktur yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 65% responden
tidak mengetahui istilah BIM dan level kedewasaan BIM. Hanya 2% dari responden yang
mengetahui BIM dan level kedewasaan BIM dengan tepat. Hasil penelitian juga menunjukkan
bahwa 27% dari proyek responden masih menerapkan level Pre-BIM dan 59% dari proyek
responden menerapkan BIM level 1. Sebanyak 24 dari 51 proyek belum menerapkan konsep BIM
yang optimal jika dikaitkan dengan siklus hidup proyek. Untuk hasil perbandingan terhadap
pemahaman dan penarapan didapatkan bahwa pelaku konstruksi di bidang insfrastruktur paling
banyak yang belum memahami konsep BIM. BIM level 1 paling banyak diterapkan pada proyek di
bidang High Rise Building dan di bidang minyak dan gas.