Abstract:
Pada tanggal 1 April 2017 di sekitar lereng Gunung Wilis, terjadi bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur yang telah menyebabkan 28 warga hilang, 19 warga luka ringan, 32 rumah hancur, dan sekitar 5 Ha tanah pertanian rusak. Material tanah longsor berasar dari lereng Gunung Wilis dengan tipe pergerakan tanah mudflow. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari adanya perubahan parameter rheology yang digunakan pada program FLO-2D dan RAMMS; memverifikasi durasi, volume, Panjang, area sumber dan area deposisi pergerakan tanah (mudflow). Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan studi rheologi menggunakan model Bingham dan model Voellmy yang dimana kedua model tersebut merupakan model acuan yang digunakan oleh program FLO-2D dan RAMMS. Terdapat 6 skenario yang dilakukan pada masing – masing program dengan kadar air, viskositas, dan yield stress yang berbeda. Dari hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa program FLO-2D dipengaruhi oleh 2 parameter baku yaitu viskositas dan yield stress. Nilai viskositas berpengaruh terhadap Panjang aliran longsor. Nilai yield stress berpengaruh terhadap ketebalan longsor. Pada program RAMMS, parameter yield stress digunakan sebagai parameter cohesion. Terdapat 2 parameter lain yang mempengaruhi hasil analisis mudflow yaitu parameter μ (koefisien dry-Coulomb friction) dan parameter ξ (koefisien viscous-turbulent friction).