Abstract:
Suatu longsoran terjadi pada jalan antar kawasan karawang barat pada STA 6+175 sampai dengan STA 6+275. Dari kondisi lereng dapat diketahui bahwa longsoran terjadi pada area sisi galian, dengan perbedaan elevasi jalan dan elevasi kaki longsoran mencapai ± 9 meter. Zona aktif longsoran terletak pada kedalaman 5-6 m dengan tipe pergerakan translasi. Zona aktif terlihat dari hasil uji Piezocone dan Bor. Pengamatan lebih lanjut didapat lapisan batuan serpih (clayshale) yang pada kondisi alamiah relatif sangat keras. Material ini memiliki kemampuan kembang – susut yang sangat besar. Selain itu, material ini sangat sensitif terhadap air. Perkiraan mekanisme pergerakan terjadi akibat frekuensi curah hujan yang tinggi dan kontinu sehingga menyebabkan genangan dan terjadinya infiltrasi air hujan ke lapisan tersebut. Tereksposnya clayshale atau adanya infiltrasi air yang tidak dapat segera teralirkan (karena kondisi tanah clayshale yang impermeabel) menyebabkan material ini menjadi lumpur. Hal ini menyebabkan penurunan kekuatan tanah dan membuat lereng menjadi labil. Melihat dari karakter tanah clayshale dapat dikatakan bahwa tanah tersebut termasuk tanah ekspansif. Untuk mengetahui parameter kuat geser tanah pada saat longsor digunakan metoda back analysis (analisis balik). Analisis balik merupakan suatu metoda untuk mencari parameter sudut geser dalam pada saat longsor hingga diperoleh faktor keamanan (FK) = 1 dengan memasukan kohesi = 0. Analisis balik dilakukan dengan membuat bidang tipis pada bidang gelincir lereng. Penanggulangan longsoran dilakukan dengan membuat soldier pile pada sisi jalan dengan diamater 80 cm dan spasi 1 m. Diberi juga timbunan pada kaki lereng sebagai counter weight agar memenuhi syarat lereng aman yaitu (FK) = 1.5