Abstract:
Total Quality Management (TQM) atau manajemen mutu terpadu
adalah sebuah filosofi manajemen yang secara efektif menyatakan
kebutuhan-kebutuhan klien dan menyediakan kerangka, lingkungan
dan budaya untuk mempertemukannya dengan biaya yang serendah
mungkin TQM berasal dari industri manufaktur dan elektronik,
khususnya di Jepang dimana konsep TQM dimulai pada tahun 1950-an. Proyek konstruksi telah mengambil metode dan konsep TQM
tersebut dengan melakukan sedikit modifikasi sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan. Filosofi dari TQM menitikberatkan pada
proses perbaikan, keterlibatan pelanggan dan leveransir (supplier) ,
kerja tim, dan pelatihan untuk mencapai kepuasan pelanggan,
efektivitas biaya, dan kualitas pekerjaan yang bebas dari kerusakan.
Filosofi manajemen TQM berfokus pada perbaikan secara terus
menerus terhadap proses pembuatan produk, lebih dari usaha untuk
memeriksa atau menguji produk untuk mencapai kualitas. Untuk
konstruksi, yang dimaksud dengan produk adalah fasilitas yang
lengkap dan pelanggan adalah pengguna akhir dari fasilitas tersebut.
Pendekatan menggunakan statistik untuk mengontrol proses, dimana
tugas manajemen tidak untuk menyelesaikan semua masalah sistem,
tetapi untuk menyediakan pekerja dengan peralatan yang dibutuhkan
untuk mengarahkan masalah secara efektif dalam sistem. Prinsip-prinsip TQM yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
prinsip-prinsip dari Feigenbaum (1991), Nagarur (1995) dan Pekar
(1995) dan prinsip-prinsip bagi proyek konstruksi yang diambil dari
ClI (Construction Industry Institute), Source Document No. 51 yaitu
kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan perbaikan secara
kontinu/terus menerus (continuous improvement). Ada tujuh elemen
dari TQM yang mendorong prinsip-prinsip kepuasan pelanggan dan
perbaikan secara terus menerus yaitu komitmen manajemen dan
kepemimpinan, pelatihun, kerja tim, metode-metode statistik, biaya
kualitas, keterlibatan leveransir (supplier), dan pelayanan pelanggan. Meskipun tidak ada standar industri untuk mengimplementasikan TQM, penelitian CII mengidentifikasikan empat langkah yang telah digunakan bagi implementasi TQM secara berhasil: persiapan dan perencanaan, implementasi rencana, pengukuran dan pengujian implementasi, dan evaluasi hasil dan melanjutkan pada tahap
persiapan dan perencanaan berikutnya. Karakteristik orang setiap negara akan mempengaruhi penerapan manajemen. Dalam makalah ini dibahas analisis karakteristik orang Indonesia apakah akan cocok bila diterapkan TQM untuk industri konstruksi. Dari analisis yang dilakukan penulis maka TQM cocok untuk diterapkan di Indonesia dengan memperhatikan penyesuaian-penyesuaian yang perlu dan pemecahan masalah yang timbul dengan baik.