Abstract:
Infiltrasi air hujan merupakan salah satu penyebab terjadinya kegagalan lereng (slope failure) di
Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi infiltrasi adalah kondisi penutup lahan atau tanaman
penutup. Lokasi untuk pengujian laju infiltrasi yang ditinjau oleh penulis adalah pada pembangunan
jalan tol Batang-Semarang seksi 1. Pada penelitian ini penulis akan menggunakan nilai laju infiltrasi
pada lereng dari tanah residual dengan tanaman penutup dan tanpa tanaman penutup sebagai parameter
untuk analisis kestabilan lereng sehingga didapatkan faktor keamanan lereng tersebut. Dalam analisis
kestabilan lereng penulis menggunakan geostudio 2004 untuk mendapatkan nilai faktor keamanan
lereng. Dalam analisis ini akan digunakan dua program geostudio yaitu SEEP/W dan SLOPE/W yang
terintegrasi satu dan lainnya. SEEP/W digunakan untuk menganalisis tekanan air pori (pore water
pressure) akibat infiltrasi air hujan dan SLOPE/W digunakan untuk menentukan faktor keamanan
lereng dengan metode keseimbangan batas (limit equilibrium). Nilai faktor keamanan pada lereng dari
tanah residual dengan tanaman penutup dan tanpa tanaman penutup akan dibandingkan sebagai hasil
dari penelitian penulis sebagai pengaruh dari tanaman penutup terhadap laju infiltrasi pada lereng. Dari
hasil penelitian didapatkan faktor keamanan setelah diberi curah hujan pada lereng tanah residual
dengan tanaman penutup adalah 1,608 dan pada lereng tanah residual tanpa tanaman penutup adalah
0,802, hal ini diakibatkan oleh lebih besarnya laju infiltrasi pada lereng tanpa tanaman penutup
dibandingkan dengan laju infiltrasi pada lereng dengan tanaman penutup. Lebih tingginya laju infiltrasi
pada lereng tanpa tanaman penutup mengakibatkan peningkatan muka air tanah yang lebih cepat
dibandingkan dengan lereng dengan tanaman penutup. Peningkatan muka air tanah mengakibatkan
meningkatnya tekanan air pori sehingga mengurangi kuat geser tanah.