Abstract:
E-procurement untuk barang dan jasa publik berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2015,
dilaksanakan melalui sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) mengikuti prinsipprinsip
bahwa pengadaan apa pun harus dilakukan secarai efisien, efektif, transparan, terbuka,
bersaing, adil dan Akuntabel. Namun, praktiknya sering menunjukkan bahwa tingkat penawaran -
rasio antara jumlah calon penawar yang mendaftar ke sistem LPSE dan yang mengajukan proposal
penawaran sangat rendah. Meskipun tingkat penawaran yang rendah lazim dalam pengadaan
publik Indonesia, masih sedikit upaya penelitian yang secara khusus ditujukan untuk menggali
masalah ini. Tesis ini bertujuan untuk menyelidiki alasan di balik keputusan kontraktor mendaftar
lelang tetapi tidak melanjutkan ke tahap berikutnya. Sebanyak 21 dan 58 variabel yang
diidentifikasi pertama kali berdasarkan tinjauan literatur untuk masing-masing kedua keputusan
ini. Data tesis ini dikumpulkan melalui survei. Sebanyak 190 kuesioner disebarkan ke perusahaan
konstruksi di Provinsi X dan 97 kuesioner selesai dikembalikan, yang mencerminkan bahwa
tingkat tanggapan sebesar 50%. Dalam survei tersebut, responden diminta untuk mengungkapkan
kesesuaian mereka pada enam angka Skala Likert untuk pernyataan yang terkait dengan variabel
yang diidentifikasi. Berdasarkan Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy, 7 dan 11
atribut dihapus, menyisakan14 dan 47 atribut untuk analisis selanjutnya. Analisis faktor
menghasilkan tiga faktor baru, yaitu keuntungan penyedia jasa, hukum dan peraturan, dan
kepentingan pribadi untuk keptusan yang pertama dan lima faktor baru, yaitu waktu dan informasi
pekerjaan, kemampuan penyedia jasa, proses lelang dan persekongkolan, administrasi pelelangan
dan LPSE, dan lain-lain. untuk keputusan kedua. Penelitian ini bersifat relevan. Penelitian
menunjukkan bahwa korelasi antara rasio tingkat penawaran dan rasio harga penawaran akhir
penyedia jasa signifikan secara statistik negatif, menunjukkan bahwa tingkat penawaran rendah
dapat menghambat pemilik pekerjaan, sampai batas tertentu, memiliki kompetisi yang adil dan
memperoleh nilai penawaran terbaik untuk proyek mereka. Oleh karena itu, tesis ini juga
merekomendasikan beberapa tindakan perbaikan yang diperlukan untuk mengatasi masalah tingkat
penawaran rendah pada tahap kesimpulannya.