Abstract:
Penerapan rekayasa nilai (value engineering; VE) di Indonesia kurang berkembang
dengan baik karena masih banyaknya permasalahan yang dihadapi. Pada penelitian ini
dilakukan identifikasi dan analisis faktor kunci sukses VE untuk proyek konstruksi
bangunan gedung di Indonesia. Hasil identifikasi terhimpun sebanyak 80 faktor kunci
sukses dan selanjutnya dipilih menjadi 46 subfaktor yang diklasifikasikan menjadi 10
faktor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana. Untuk menentukan
tingkat signifikasi CSF digunakan survei kuesioner kepada responden yang bekerja di
perusahaan konsultan, kontraktor, dan pemilik di Jakarta dan Bandung Raya. Mereka
diminta menyatakan asesmen mereka dalam skala 0–3 dengan 0 = tidak berpengaruh, 3 = sangat berpengaruh. Dari 70 kuesioner yang dikirimkan, sebanyak 51 respons yang valid
diterima. Hasil analisis deskriptif menyimpulkan lima faktor kunci sukses yang paling
berpengaruh terhadap penerapan VE adalah adanya dukungan manajemen puncak, input
informasi dan komunikasi sebaik-baiknya, adanya tim VE yang multidisplin, perencanaan
yang matang dan terstruktur, dan pemilihan metode kerja yang efektif dan efisien. Hasil
uji Mann-Whitney dan Kruskal-Wallis menunjukkan tidak terjadi perbedaan persepsi
berdasarkan pengalaman dan tipe organisasi (i.e. konsultan, kontraktor, dan owner).