dc.description.abstract |
Teh merupakan salah satu produk komoditi unggulan Indonesia. Namun, dalam 10 tahun terakhir,
tingkat produksi teh di Indonesia mengalami penurunan. Pada tahun 2004, tingkat produksi teh
mencapai 160.000 ton dan tingkat konsumsi teh mencapai 0,68 kg/kapita dan pada tahun 2014
tingkat produksi teh menjadi 141.000 ton dan tingkat konsumi teh menurun hingga 0,61 kg/ kapita.
Berdasarkan fenomena ini, perlu adanya inovasi yang mendorong pengembangan produk teh
dengan citra rasa baru untuk menaikkan tingkat produksi dan konsumsi teh. Salah satu upaya untuk
mengembangkan produk teh ialah dengan pembuatan teh rasa nanas melalui prinsip teknologi
produk.
Teknologi produk ialah suatu perkembangan yang mengubah arus ilmu teknik kimia yang dulunya
berfokus kepada proses menjadi berfokus pada produk. Melalui tahapan awal ini, didapatkan ide
dengan membuat minuman teh dari nanas. .
Pada pembuatan ekstrak nanas dilakukan dengan metode ekstraksi dengan total larutan sebanyak
200 mL dengan variasi perbandingan jumlah teh dan nanas secara berturut-turut 1:1, 2:1, 3:1, 4:1,
dan 5:1. Pada pembuatan teh dilakukan variasi dengan jenis teh hitam, teh hijau, dan teh putih.
Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama.
Penelitian pendahuluan yaitu menganalisa sari buah nanas dan teh sebagai bahan baku. Pada
penelitian utama dilakukan pencampuran dan uji organoleptik. Total responden dalam uji
organoleptik ialah 30 mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan. Hasil dari uji organoleptik
menyatakan bahwa teh dengan jenis teh hijau dengan perbandingan 1:1 paling banyak diminati oleh
responden. Untuk dalam 200 ml teh rasa nanas terdapat jumlah kalori sebanyak 74,1995 kkal. |
en_US |