Abstract:
Tanaman bintaro merupakan tanaman yang biasanya digunakan untuk penghijauan, tanaman hias, tanaman peneduh di pinggir jalan. Tanaman ini tersebar luas di Indonesia, namun buah dari tanaman ini mengandung racun sehingga tidak dapat digunakan untuk bahan pangan melainkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku lignoselulosa. Keuntungan pemanfaatan ini adalah buah bintaro tidak bersaing dengan produk pangan. Pemisahan selulosa dan lignin pada buah bintaro menggunakan metode alkali. Metode alkali dilakukan dengan melakukan perendaman buah bintaro dalam larutan alkali selama satu jam. Variasi jenis alkali yang digunakan NaOH dan alkali peroksida dengan konsentrasi 8%-b.Variasi temperatur yang digunakan adalah 50ºC dan 80ºC. Variasi rasio buah bintaro dengan larutan alkali adalah 1:4 dan 1:10 (b/v). Analisa kadar selulosa dan lignin dilakukan dengan metode Norman-Jenkins dan metode Klason. Perolehan kadar lignin yang paling tinggi adalah dengan NaOH dengan temperatur 50 ºC yaitu sebesar 14,50%. Perolehan kadar selulosa yang paling tinggi adalah dengan H2O2 alkali dengan temperatur 80oC yaitu sebesar 75,21%. Rasio F:S pada penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap perolehan kadar lignin dan selulosa.