Abstract:
Batik merupakan salah satu budaya Indonesia yang dapat dijadikan
sebagai peluang bisnis. Keragaman motif dan warna menjadikan batik dapat
dikreasikan menjadi berbagai macam model pakaian yang diminati penduduk
Indonesia, khususnya penduduk di Kota Bandung. Didukung dengan fenomena
bahwa setiap orang dapat berbisnis maka mengakibatkan persaingan yang ketat
antarpelaku bisnis, terutama bisnis sejenis. Niat berbisnis seringkali dihantui oleh
ketakutan dalam menghadapi kegagalan. Oleh karena itu, untuk meminimasi
kegagalan dalam menjalankan bisnis diperlukan studi kelayakan bisnis.
Studi kelayakan akan memberikan penilaian tentang kelayakan suatu
bisnis berdasarkan aspek-aspek tertentu. Di samping itu, juga disertai dengan
memberikan rekomendasi yang tepat bagaiamana seharusnya bisnis dijalankan
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Studi kelayakan bisnis pun dilakukan
pada bisnis toko pakaian batik X di Bandung yang menjual pakaian-pakaian batik
solo. Studi kelayakan bisnis dilakukan pada aspek pasar dan pemasaran, aspek
teknis, operasi, dan sumber daya manusia, dan aspek keuangan.
Hasil dari analisis aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, operasi,
dan sumber daya manusia, dan aspek keuangan menunjukkan bahwa bisnis toko
pakaian batik X layak untuk dijalankan, kecuali pada kondisi pesimistis. Di
samping itu, studi kelayakan juga didukung hasil dari penilaian investasi dengan
menggunakan metode Net Present Value (NPV), metode Internal Rate of Return
(IRR), metode payback period, dan perhitungan Break Even Point (BEP). Pada
kondisi most likely memberikan nilai net present value sebesar Rp 8.810.848,
nilai internal rate of return sebesar 32,158%, nilai payback period sebesar 2,31
tahun, dan nilai Break Even Point (BEP) sebesar Rp 14.240.000 untuk setiap
bulan. Disertai dengan rekomendasi bisnis yang matang maka bisnis toko
pakaian batik X akan layak untuk dijalankan, baik pada kondisi pesimistis, most
likely, maupun optimistis.